IM.com – Jembatan Rolak Songo yang menjadi jalur aliternatif Mojokerto-Sidoarjo ditutup untuk kendaraan roda 4. Penutupan itu menyusul status siaga kuning Sungai Brantas yang berada di wilayah Kabupaten Mojokerto pada Senin (15/2/2021).
Untuk sementara kendaraan roda empat dilarang melintas setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memasang marka larangan bagi kendaraan roda 4 untuk mengakses jembatan yang berada di atas pintu air Sungai Brantas tersebut. Pelarangan itu untuk mencegah beban berat kendaraan yang dikhawatirkan akan meningkatkan getaran di jembatan dari atas dan bawah.
“Kami selalu koordinasi dan mendapat update rutin dari Perum Jasa Tirta 1,” kata Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto, Muhammad Zaini, Senin (15/2/2021). (Baca:
Diketahui, elevasi dalam Dam Rolak 9 terbagi atas tiga siaga. Yakni Siaga Hijau : ≥1250 m3/dt. Siaga Kuning : ≥1400 m3/dt. Siaga Merah : ≥1600 m3/dt. Pihaknya menegaskan akan terus melakukan pemantauan debit Sungai Brantas guna memastikan status elevasi sungai agar bisa dilakukan langkah antisipatif.
“Sungai Brantas di Dam Rolak tengah siaga kuning dengan elevasi 17.8 meter dengan kecepatan 1332,61 m3/dt mili meter per detik. Ini membahayakan. Karena itu, sesuai SOP, jembatan ini harus ditutup,” tuturnya.
Rolak Songo ini tak hanya berfungsi sebagai pintu air penahan banjir, namun juga sebagai sarana rekreasi dan tempat kuliner bagi masyarakat Mojokerto dan Sidoarjo. Zaini memastikan, jalan di atas jembatan tersebut akan dibuka kembali setelah kembali pada siaga hijau atau pada debit 1200 m3/s mili meter per detik. (im)