IM.com – Sejumlah wilayah di Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, kerap menjai langganan banjir di setiap musim penghujan. Bupati Ikfina Fahmawati melakukan sejumlah langkah untuk mengantisipasi agar luapan air ke pemukiman warga tidak semakin parah.
Banjir yang merendam sejumlah desa di Kecamatan Sooko berasal dari luapan Sungai Brangkal. Pada awal Februari 2021 lalu, air sungai sempat meluap menggenangi permukiman dan menghambat jalannya aktivitas mata pencaharian warga seperti ternak ikan lele.
Ikfina meminta jajaran terkait untuk bergerak cepat melaksanakan koordinasi dengan untuk aksi penanganan.
“Saya minta semuanya dikoordinasikan, terutama dengan tim BBWS Provinsi Jawa Timur. Kita harus gerak cepat untuk penanganan ini. Kebersihan lingkungan juga menjadi kunci penting. Saya mengajak semuanya untuk tidak buang sampah sembarangan apalagi di sungai,” tegas Ikfina.
Bupati Ikfina juga mengajak seluruh masyarakat, untuk ikut berperan menjaga kelestarian lingkungan dengan tidak membuang sampah di sungai. Selain menyebabkan banjir, sampah dapat mengganggu ekosistem dan mempengaruhi suplai ketersediaan sumber air bersih.
Minggu (7/3/2021) kemarin, Bupati Ikfina didampingi Sekdakab Didik Chusnul Yakin, OPD, Forkopimca dan masyarakat, melaksanakan kerja bakti membersihkan beberapa titik bantaran sungai wilayah Kecamatan Sooko. Mulai aliran Sungai Brangkal di Jalan Wijaya Kusuma Barat, Desa Sambiroto, Desa Jampirogo, dan Desa Japan.
Pada kerja bakti bersama kali ini, beberapa daerah terdampak banjir dan longsor sepanjang aliran sungai, mendapatkan bantuan 9.000 karung glangsing dari BPBD Kabupaten Mojokerto.
Menanggapi berbagai sumbang saran di lapangan dari masyarakat, Bupati Ikfina menyampaikan akan mengkaji usulan pembangunan jembatan dua arah untuk mencegah bencana agar tidak terulang. (im)