IM.com – Puluhan kepala desa di Kabupaten Mojokerto bergolak. Gejolak dipicu provokasi yang dihembuskan oknum pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten terkait nasib kepala desa.
Informasinya, oknum ASN Pemkab Mojokerto itu mendatangi sejumlah kepala desa. Tujuannya untuk mendapat dukungan dengan cara memberi iming-iming hingga ancaman akan menghadapi masalah hukum.
“Masing-masing kecamatan didatangi untuk diberi motivasi dan dijanjikan dapat ini. Dia mengimingi diberi BK sekian miliar rupiah, juga ada intervensi seperti kalau kamu tidak nurut akan gini-gini, karena saat ini ada pemeriksaan APBDes 2020 seperti ADD, DD, uang bagi hasil untuk SPJ kan 2021 tapi anggaran 2020,” kata Ketua AKD Kabupaten Mojokerto Agus Suprayitno.
Hal ini disampaikan Agus saat menggeruduk Kantor Inspektorat Pemkab Mojokerto di Jalan RA Basuni, Kecamatan Sooko, Senin (31/5/2021). Ia datang bersama puluhan kades yang tergabung dalam Asosisasi Kepala Desa (AKD) untuk mengadukan permasalah tersebut.
“Selama ini yang beredar di masing-masing kecamatan dalam arti kita dapat informasi dan bukti otentik bahwa salah satu oknum ASN ikut terlibat dalam bentuk permasalahan yang jelas memecah belah kepala desa. Bagi kades yang tidak paham terpengaruh,” tandas Agus.
Agus mempertanyakan aksi oknum ASN tersebut mengintervensi kepala desa. Pihaknya juga meminta inspektorat menindak tegas PNS yang tidak disebutkan identitasnya tersebut.
“Kalau saya rasa itu urusan pribadi dan mengaitkan untuk minta dukungan dari rekan kepala desa. Tujuan beliau mungkin ingin menunjukkan pada pimpinan (bupati) dia punya massa. Tadi kata pak PLT nunggu satu minggu untuk melakukan pembinaan dan kita tunggu perkembangan,” tukasnya. (im)