IM.com – Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari melakukan penyegaran komposisi pejabat. Di tengah persaingan merebut kursi Sekretaris Daerah, walikota juga melakukan mutasi pejabat di semua level.
Mutasi jabatan antara lain untuk mengisi kursi pucuk pimpinan tiga OPD Dinas Sosial, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) serta satu BLUD, RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo. Keempat instansi tersebut sebelumnya masih dipimpin Pelaksana tugas (Plt) kepala dan direktur.
Kepala Dinas Sosial yang dipercayakan kini diisi Choirul Anwar, yang sebelumnya menjabat Kabag Kesra Sekdakot. Sementara Heru Setyadi yang sebelumnya menduduki Plt Kepala Dinsos menempati pos baru sebagai Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga.
Adapun Jabatan yang dilepas Choirul Anwar kini ditempati Iwandoko yang sebelumnya memegang jabatan Kepala Bidang Tenaga Kerja, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja.
Selanjutnya, Kabag Umum Sekdakot Ani Wijaya yang merangkap Plt Kepala Diskopukmperindag akhirnya didefinitifkan sebagai pimpinan OPD tersebut. Untuk jabatan Direktur RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo dipercayakan kepada dr. Triastutik Sri Prastini yang sebelumnya menjabat Wakil Direktur Pelayanan dan Pendidikan di rumah sakit milik Pemkot Mojokerto itu.
Selanjutnya, jabatan Kepala Dinas Lingkungan Hidup yang dijabat Amin Wachid sebagai Plt kini dijabat secara definitif oleh Bambang Mujiono. Sementara posisi Camat Magersari yang ditinggalkan Bambang Mujiono ditempati oleh Modjari yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dinas Perhubungan.
Empat pejabat teras tersebut didaulat menduduki kursi jabatan baru setelah berhasil meraih ranking teratas dalam ‘Seleksi Terbuka jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Kepala Perangkat Daerah Pemkot Mojokerto 2021 yang digelar bulan April-Mei lalu. Pelantikan digelar di Sabha Kridatama Pendopo Rumah Rakyat, jalan Hayam wuruk, Jum’at (11/6/2021).
“Mutasi dan promosi sebagai bentuk kepentingan organisasi dan analisis beban kerja tentunya ASN yang mempunyai kompetensi sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan khususnya bagi masyarakat Kota Mojokerto dan produktivitas masing-masing OPD,” kata Walikota Ika Puspitasari.
Secara keseluruhan terdapat 62 pejabat eselon II, III dan IV yang akan menempati posisi baru. Beberapa pejabat mendapat promosi dalam gelombang mutasi kedua tahun 2021 ini. Sebagian lainnya hanya bertukar posisi.
Pejabat yang hanya bergeser posisi di antaranya Kabag Ortala Siti Salbiyah. Dia digeser dari jabatannya tersebut untuk menduduki kursi Kabag Umum.
Sementara posisi yang ditinggalkan Siti Salbiyah ditempati Acim Dartasim yang dipromosikan dari jabatan Kepala Sub Bagian Kinerja dan Reformasi Birokrasi Ortala.
Pergeseran juga terjadi di kursi jabatan ke kursi Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga. Posisi tersebut kini diduduki Rudi Ismail yang sebelumnya menjabat Sekretaris Diskominfo.
Sedangkan posisi Sekretaris Diskominfo kini ditempati Agus Triyatno yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Teknologi dan Informatika Diskominfo.
Berikutnya, Sekretaris Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PKB) kini dijabat dr. Farida Mariana. Ia sebelumnya menjabat Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes di dinas yang sama.
Walikota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan pelantikan pejabat saat ini merupakan hasil seleksi terbuka Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) yang pertama kalinya dilantik pada Tahun 2021. Dan telah memperoleh surat rekomendasi dari Kepala Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
“Pelantikan ada sebanyak 62 orang yang terdiri dari empat orang jabatan tinggi pratama, 27 administrasi dan 31 pengawas di lingkungan Pemkot Mojokerto,” ungkap walikota yang karib disapa Ning Ita.
Ia berharap pejabat yang diberi kepercayaan dapat mengemban jabatan menjalankan penuh tanggungjawab tugas pokok dan fungsi jabatan serta amanah membawa kebaikan untuk pemerintah maupun masyarakat di Kota Mojokerto. Ning Ita juga meminta seluruh pejabat yang baru dilantik ini agar segera menyesuaikan diri, internal/ eksternal organisasi guna mempercepat tugas-tugas jangan sampai ada kemunduran organisasi.
“Pejabat yang dilantik dapat membawa Trigger perubahan disetiap OPD serta membentuk sosio cultural lebih baik dan pelayanan cepat dan aspirasi masyarakat pembangunan dan pemberdayaan,” tegasnya. (im)