IM.com – Keluarga memiliki peran vital dalam membangun generasi muda bangsa yang sehat dan berkualitas. Termasuk dalam membantu upaya pemerintah mencegah stunting (gizi buruk) pada anak.
Keluarga merupakan lingkungan sosial terkecil dan paling dekat yang sangat berpengaruh pada perkembangan kesehatan dan intelektualitas anak sehingga dapat melahirkan SDM bangsa berkualitas. Hal ini disampaikan Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dalam acara peringatan Hari Keluarga Nasional ke-28 tahun 2021 bertema ‘Keluarga Keren Cegah Stunting’ yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2).
“Keluarga adalah pabriknya SDM. Kita harus menjaga agar SDM kita ini selalu berkualitas. Agar bisa tercipta generasi berkualitas, kita harus berupaya mencegah stunting. Dimulai dari pernikahan dan keluarga berencana,” kata Ikfina di Hotel Vanda Gardenia, Trawas, Rabu (23/6/2021).
Ikfina menjelaskan, stunting adalah masalah kurang gizi kronis, yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak, yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usia seharusnya. Kondisi tersebut dapat menyebabkan terganggunya perkembangan otak, metabolisme tubuh dan pertumbuhan fisik.
Untuk itu, Ikfina mendorong KB jangka panjang yakni implan dan IUD, bagi pasangan yang sudah tidak ingin hamil atau berada di usia yang tidak memungkinkan untuk hamil. Masih dalam pandemi Covid-19, bupati sekaligus Ketua Satgas Covid-19 Kabupaten Mojokerto mengajak semua untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan 5 M.
“Patuhi prokes 5 M, utamanya masker. Jangan sampai dilepas jika kondisi tidak memungkinkan. Misal di luar rumah dan berjumpa banyak orang. Jaga keluarga tercinta dari penularan Covid-19, karena keluarga adalah yang utama,” tambah bupati.
Kepala DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto Joedha Hadi pada laporan kegiatan menjabarkan beberapa kegiatan, pada peringatan Hari Keluarga Nasional ke-28 tahun 2021. Antara lain sosialisasi calon pengantin di 10 desa locus stunting yang diikuti 30 orang peserta, dengan narasumber Kantor Urusan Agama, puskesmas, DP2KBP2 dan PLKB non PNS.
Lalu ada giat pelatihan wira usaha/tata boga bagi perempuan kepala keluarga dan perempuan korban kekerasan, tanggal 14-15 juni 2021 di UPT Balai Latihan Kerja Jabon Mojokerto. Kegiatan dilakukan sebagai upaya untuk membangkitkan perekonomian perempuan di masa pandemi Covid-19, yang diikuti oleh 40 peserta (25 perempuan kepala keluarga dan 15 perempuan korban kekerasan).
Selanjutnya pelayanan serentak sejuta akseptor tanggal 19 Juni 2021 di RSUD Prof. dr. Soekandar Mojosari, yang diikuti 203 akseptor MOW, 3 akseptor MOP, 246 IUD, 401 implan, 5.560 suntik, 6.986 pil dan 281 kondom. Tim dokter yang melaksanakan baksos berjumlah 18 orang dari BKKBN Provinsi Jawa Timur, dipimpin dokter Yudi dari Lanup Iswahyudi Madiun.
DP2KBP2 bekerja sama dengan TP PKK Kabupaten Mojokerto, turut menyelenggarakan lomba kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) yang berhasil menjaring beberapa pemenang. Yakni juara pertama BKP Mawar Desa Bicak Kecamatan Trowulan, juara dua BKB Anggrek 1 Desa Kwedenkembar Kecamatan Mojoanyar dan juara tiga BKB Sayang Bunda Desa Gempolkrep Kecamatan Gedeg.
Aksi simpatik GenRe (Generasi Berencana) berupa promosi program GenRe ke masyarakat, juga melengkapi rangkaian kegiatan. Hingga acara puncak yaitu sarasehan dengan tema ‘Peran keluarga dalam pencegahan stunting di Kabupaten Mojokerto’ pada 23 Juni 2021. Narasumber yang hadir antara lain Dokter Anggono dari RSUD Prof. dr. Soekandar Mojosari.
“Perlu kami laporkan juga bahwa pelaksanaan pendataan keluarga di Kabupaten Mojokerto telah selesai dilaksanakan dengan sukses, meski awalnya terkendala di server pusat,” paparnya.
Joedha merinci, sebanyak 334.525 keluarga telah didata melalui kader-kader DP2KBP2 yang ada di dusun/desa. Ia menyebutkan, Bupati Ikfina menjadi orang pertama dari Desa Tampungrejo, Kecamatan Puri yang dicatat datanya.
“Semoga hasil dari pendataan keluarga tersebut dapat menjadi acuan untuk evaluasi program Bangga Kencana ke depan,” terangnya. (im)