IM.com – Penyebaran Covid-19 di Kota Mojokerto kian meluas. Kini, lingkungan Sekarputih, Kelurahan Kedundung, Magersari, ditetapkan sebagai klaster baru menyusul adanya 15 warga setempat yang positif dan 4 orang lainnya meninggal akibat virus corona.
Penyebaran virus corona di klaster Sekarputih berawal dari meninggalnya 4 warga setempat yang positif Covid-19. Satgas pun melakukan tracing dalam dua tahap terhadap kontak erat dan orang-orang yang pernah berinteraksi dengan korban.
“Tracing pertama pada Senin (21/6/2021) dilakukan tes swab antigen terhadap 38 kontak erat, ditemukan 5 orang positif. Kemudian pada Rabu (23/6/2021) pada 101 orang, hasilnya yang positif 10 orang,” kata Jubir Satgas COVID-19 Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo, Jumat (25/6/2021).
Satgas kemudian melakukan tes PCR pada 15 orang yang diketahui positif berdasar swab antigen untuk lebih memastikan keterpaparan virus. Hasilnya, belasan warga Sekarputih itu memang terkonfirmasi Covid-19.
“Mereka semua sudah dievakuasi ke tempat isolasi. Tujuh orang dikarantina di rusunawa, 5 di rumah sakit, 20 isolasi mandiri,” terang Gaguk.
Kendati telah menjadi klaster baru penularan Covid-19, wilayah Sekarputih tetap terbuka. Satgas tidak me-lockdown lingkungan tersebut.
“Karena sudah di-tracing menyeluruh (semua warga), dan yang positif sudah dipisahkan,” ucap Gaguk.
Saat ini, terdapat dua klaster di Kota Mojokerto. Sebelumnya, Satgas telah menetapkan Klaster Sidomulyo di Kelurahan Mentikan, Prajurit Kulon setelah 50 orang terkonfirmasi positif Covid-19 pada Rabu (16/6/2021) lalu.
Angka tersebut kini melonjak menjadi 72 orang yang positif, kendati petugas melakukan lockdown di Lingkungan Sidomulyo gang 3 dan 4. Bertambahnya jumlah warga yang terpapar virus corona diketahui setelah Satgas Covid-19 memperluas jangkauan tracing sampai ke gang 9 dan menyasar sejumlah toko, tukang parkir, dan pedagang kaki lima (PKL).
“Data terakhir per Rabu (23/6/2021) malam total yang positif di Klaster Sidomulyo 72 orang. Jumlah yang meninggal dunia masih tetap 3 orang,” tutur Gaguk. (Baca: Diduga Terjangkit Covid-19 Varian Baru, Klaster Sidomulyo Tambah 50 kasus Positif).
Sebanyak 8 warga dari Klaster Sidomulyo yang positif Covid-19 dengan gejala klinis sedang dirawat di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo. Kemudian 50 pasien positif diisolasi di Rusunawa Cinde, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
“Yang diisolasi di rusunawa sudah 40 orang dipulangkan. Isolasi mandiri dengan pengawasan ketat 233 orang,” ucap Gaguk.
Kota Mojokerto saat ini masuk kategori zona oranye atau wilayah dengan risiko sedang penyebaran Covid-19. Status tersebut seiring bertambahnya jumlah warga yang terinfeksi virus sebanyak 202 orang dalam 9 hari terakhir.
Yakni dari 2.709 pada Selasa (15/6) menjadi 2.911 pada Kamis (24/6). Terdiri dari 210 kasus aktif, 2.503 pasien sembuh dan 198 pasien meninggal dunia.
Sementara pada periode yang sama, tingkat kesembuhan (recovery rate) pasien Covid-19 di Kota Mojokerto terus anjlok. Yakni dari 91,47 persen pada 15 Juni menjadi 85,98 persen pada 24 Juni dan tingkat kematian pasien (fatality rate) mencapai 6,80 persen.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wahidin Sudirohusodo Kota Mojokerto telah mendirikan tenda Instalasi Gawat Darurat (IGD) untuk menampung pasien non Covid-19. Hal ini dilakukan menyusul lantaran kasus Covid-19 di Kota Mojokerto terus mengalami peningkatan dan mengatasipasi terjadinya lonjakan pasien yang berdatangan.
“Kita berupaya untuk menampung pasien yang berdatangan ya, terutama untuk pasien Covid-19,” kata Direktur RSUD dr Wahidin Sudiro Husodo, dr Triastutik, Jum’at (25/06/2022).
Saat ini, total tempat tidur (TT) untuk pasien positf Covid-19 yang tersedia sebanyak 112. Hampir 50 persen dari TT itu sudah terisi. Tempat tidur di ruangan IGD yang diperuntukkan pasien positif Covid-19 dan regular juga sudah tidak bisa menampung pasien reguler.
“Oleh sebab itu, kita membangun tenda IGD untuk menampung pasien-pasien yang non Covid-19 karena IGD yang sekarang tidak bisa menampung. Ruangan IGD khusus untuk pasien positif Covid-19,” terang Triastutik. (im)