IM.com – DPRD Kota Mojokerto turun tangan untuk menekan penyebaran Covid-19 yang mengganas dalam sebulan terakhir. Pimpinan dewan meminta seluruh anggota terlibat langsung dengan Satgas dan Pemerintah Kota dalam upaya penanggulangan virus corona.
Seluruh anggota DPRD Kota Mojokerto diinstruksikan beperan aktif dalam penanggulangan Covid-19 di daerah pemilihan masing-masing. Instruksi ini menyusul lonjakan kasus sampai muncul tiga klaster baru dengan total warga yang terpapar corona mencapai 112 orang serta delapan pasien meninggal dunia.
“Surat instruksi ini diharapkan anggota lainya aktif ikut dalam penanganan covid di dapilnya masing-masing,” tegas Ketua DPRD Kota Mojokerto, Sunarto kepada sejumlah awak media, Senin (28/6/2021).
Tiga wilayah yang ditetapkan menadji klaster penyebaran Covid-19, dua di antaranya telah ditutup (lockdown) yakni Gang 3 dan 4 Sidomulyo, Kecamatan Prajurit Kulon serta Lingkungan Pekayon, Kelurahan/Kecamatan Kranggan. Sedangkan satu klaster lain yakni Lingkungan Sekarputih, Kelurahan Kedundung, Magersari.
Sunarto, berharap nantinya anggota Dewan turun ke lapangan juga akan memantau, membantu dan berkordinasi dengan institusi terkait. Hal itu dilakukan agar penanganan dan kebutuhan baik pasien atau keluarga pasien cepat tertangani dengan tepat.
“Seperti jika ada kendala-kendala peran anggota dewan agar bisa menjembatani dan aktif memecahkan persoalan yang ada,” ujar legislator PDI Perjuangan ini.
Politisi yang akrab disaapa Itok menilai, klaster dan meningkatnya jumlah pasien covid-19 terjadi karena kendornya penerapan protokol kesehatan (prokes) di masyarakat. Apalagi, penularan varian baru corona ini disebut lebih cepat.
“Kita berharap masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan yang ketat karena varian baru ini lebih cepat. Mari kita saling menjaga satu sama lain,” tandasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Mojokerto Deny Novianto menekankan agar masyarakat selain menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas. Ia juga meminta masyarakat agar bersedia untuk di vaksin covid-19 yang terus digalakan oleh pemerintah.
“Dalam situasi seperti ini kita harus saling menjaga, mengikuti anjuran pemerintah. Dengan meningkatnya hunian di RSUD banyaknya pasien covid masyarakat harus taat protokol kesehatan,” katanya.
Untuk mencegah munculnya klaster dan meningkatnya pasien Deny meminta Satgas Covid-19 kembali membatasi kegiatan masyarakat sampai skala mikro atau level rukun tetangga (RT). Acara-acara mengumpulkan massa yang tidak terlalu penting agar ditunda sampai pandemi berakhir.
“Mohon prokes diterapkan seperti awal pandemi dulu, pembatasan kegiatan masyarakat hingga skala mikro. Saya berharap lingkungan yang belum bisa menjamin prokes, jangan melakukan kegiatan dulu. Hajatan dan tahlilan supaya dipikir ulang untuk melaksanakan itu. Kalau tak dapat dicegah, prokes harus diperketat dengan serius,” terangnya.
Lebih lanjut Deny mengatakan pihaknya mendesak kepada Pemkot Mojokerto agar segera mengantisipasi dengan menambah ruang isolasi. Di lain sisi, ia mengapresiasi dan memberi semangat kepada semua tenaga medis yang berjibaku berperang melawan corona yang terus meningkat. (im)