IM.com – Pemerintah Kabupaten Mojokerto akan memfungsikan Gedung Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) pasien Covid-19. Pemanfaatan itu untuk mengantisipasi tingginya tingkat keterisian tempat tidur ( atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit.
Rencananya, tempat isolasi terpusat yang diberi nama ‘Pondok Sehat Covid-19 Kabupaten Mojokerto’ itu untuk warga yang terpapar Covid-19 tanpa gejala (OTG) dan bergejala ringan. Dengan adanya isoter ini, jangan sampai ada lagi kasus pasien, apalagi yang sedang kritis, tidak mendapat perawatan atau ditolak rumah sakit karena alasan tempatnya penuh.
“Rencana tempat isolasi terpusat ada di Claket akan disediakan 202 bed, tinggal dipenuhi fasilitas kelengkapannya. Ini khusus untuk masyarakat penderita Covid-19 tanpa gejala. Sehingga rumah sakit bisa menerima pasien yang lebih perlu untuk ditangani,” kata Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati.
Seluruh pasien OTG di rumah sakit dan puskemas akan dipindahkan ke tempat isoter Gedung Diklat ini. Sedangkan untuk pasien Covid-19 dengan gejala sedang atau berat tetap dirawat di faskes rujukan pemerintah.
“Jadi puskesmas dan rumah sakit kita khususkan untuk yang bergejala. Pasien-pasien di rumah sakit juga yang sudah membaik akan kita pindah ke puskesmas,” ujar Bupati selaku Ketua Satgas Covid-19.
Kabupaten Mojokerto saat ini mempunyai 13 bed ICU. Di RSUD Prof dr Soekandar 6 bed, RSI Sakinah 3 bed, RS Mawaddah Medika 2 bed dan di RS Sido Waras 2 bed.
Sedangkan ruangan isolasi mencapai 346 bed. Tersebar di RSUD Prof dr Soekandar, RSI Sakinah, RS Mawaddah Medika, RS Sumberglagah, RSUD RA Basoeni, RS Sido Waras, serta di Puskesmas Dawarblandong, Kupang, Puri, Gondang dan Gayaman. (im)