IM.com – Gerbong baru pendukung Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden 2024 lahir di Mojokerto. Ada empat alasan masyarakat dari berbagai elemen mendeklarasikan Barisan Gus Muhaimin Mojokerto dan mengantarkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ke kursi tertinggi di ibukota negara baru, Nusantara, Kalimantan Timur.
Barisan Gus Muhaimin disingkat Bagus Muhaimin Mojokerto berpandangan, berbagai jenis kesulitan tengah melanda Indonesia, bahkan banyak negara-negara di dunia. Situasi tersebut dinilai membutuhkan langkah akselerasi dan terobosan di segala lini.
Mulai ekonomi, sosial, pendidikan, hingga kesehatan. Dalam rangka menjalankan misi berat itu, Bagus Muhaimin berpendapat, dibutuhkan pemimpin yang cekatan, cermat dan multi pengalaman.
“Figur tokoh seperti itu ada pada diri Gus Muhaimin, seorang pemimpin yang enerjik dan multi pengalaman,” kata Koordinator Bagus Muhaimin Mojokerto M. Irsyad Azhari, Minggu (20/2/2022).
Menurutnya, ada empat alasan kuat mengapa masyarakat, setidaknya yang ada di dalam Bagus Muhaimin Mojokerto, mendorong agar Wakil Ketua DPR itu menjadi Presiden RI. Sosok Gus Muhaimin adalah sosok sosok sipil yang nasionalis dan religius. Ketokohannya sebagai santri dan sipil yang nasionalis sudah teruji, dan diperlukan bangsa Indonesia.
“Sumbangsihnya sebagai Panglima Santri Nusantara selama ini telah dapat dirasakan melalui banyak keputusan politiknya yang berpihak pada pesantren,” tandasnya.
Kedua, barisan pendukung menilai politisi yang akrab disapa Gus Muhaimin itu kaya pengalaman, baik sebagai anggota legislatif maupun eksekutif. Sosoknya yang ramah dan murah senyum membuat cucu salah satu pendiri Nahdlatul Ulama, KH Bisri Syamsuri, itu mudah diterima di semua kalangan di level nasional bahkan internasional.
“Beliau aktif di organisasi sejak masih muda belia, pengalaman dan jaringannya sangat luas,” ujarnya.
Faktor ketiga yang menjadi movitasi dukungan kepada Muhaimin Iskandar adalah latar belakang keluarga dan pendidikan mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi tersebut sebagai santri dari kalangan nahdliyin tulen (warga Nahdlatul Ulama). Berkaca dari itu, ketokohannya tentu melintasi budaya, adat, suku dan agama sehingga dapat menjadi pemimpin yang baik bagi masyarakat majemuk seperti Indonesia.
“Merajut kerukunan di atas perbedaan itu semua adalah agenda wajib dalam merawat bangsa Indonesia yang besar. Dan itu akan mampu dirawat dengan sangat baik oleh Gus Muhaimin,” tutur Irsyad.
Alasan terakhir (keempat), usia Gus Muhaimin yang masih muda dan berpikiran terbuka dapat mengikuti perkembangan zaman modern yang sepaket dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi. Sosoknya juga mudah diterima kalangan milenial dan Generasi Z saat ini.
“Keluwesannya dalam bergaul menjadi modal politik yang mampu merangkul kalangan muda sebagai pewaris sah bangsa ini akan bisa dilakukan,” ujarnya.
Keempat faktor itu menjadi bahan bakar yang mendorong kuat Bagus Muhaimin Mojokerto menjadi salah satu mesin politik Muhaimin Iskandar melenggang ke tampuk kekuasaan tertinggi di RI. Barisan ini akan bekerja keras untuk menggaet lebih banyak suara bagi Gus Muhaimin di wilayah Mojokerto.
“Kami akan bekerja mengembangkan jejaring ke desa dan dusun dengan tujuan kemenangan Gus Muhaimin sebagai Presiden Republik Indonesia periode 2024–2029. Sebab dengan memenangkan kontestasi Pilpres adalah jalan paling strategis dalam mewujudkan Indonesia Maju,” cetus Irsyad. (im)