Bupati Ikfina Fahmawati menyampaikan arahan dalam Rembug Stunting yang dilaksanakan, di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Rabu (8/6/2022) pagi.

IM.com – Pemerintah Kabupaten Mojokerto berupaya mempercepat penurunan angka stunting (kurang gizi). Dua strategi yang dilakukan yakni dengan cara pencegahan dan penanganan.

Penanganan ditujukan kepada bayi yang sudah menderita stunting dengan mengupayakan peningkatan gizi melalui asupan makanan dan minuman. Sementara pencegahan diterapkan bagi ibu-ibu yang merencanakan kehamilan.

“Bagaimana yang sudah terlanjur lahir stunting ini kita upayakan perkembangan tumbuhnya sehingga nanti sebelum dua tahun kita masih punya kesempatan untuk memperbaiki kondisi kecerdasannya. Bagi ibu-ibu hamil dan merencanakan kehamilan diupayakan kandungannya dalam kondisi sehat, sehingga nanti ketika melahirkan tidak melahirkan bayi yang stunting,” kata Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati.

Strategi penanganan stunting ini disampaikan Ikfina dalam Rembug Stunting yang dilaksanakan, di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Rabu (8/6/2022) pagi. Turut hadir mendampingi bupati yakni Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko.

Ikfina menjelaskan, upaya mempercepat penurunan stunting ini dalm rangka menuju generasi emas menuju Indonesia Emas tahun 2045. Menurut hasil survei dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), menunjukan bahwa angka stunting di wilayah Kabupaten Mojokerto sebesar 27,4 persen.

“Sehingga dalam kesempatan ini, Pemerintah Kabupaten Mojokerto menggelar kegiatan Rembug Stunting dengan strategi konvergensi dalam percepatan penurunan stunting,” tuturnya.

Untuk itu, Bupati Ikfina mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait agar meningkatkan komitmennya dengan aksi nyata dalam mengatasi percepatan penurunan stunting. Sebab menurutnya, upaya ini memerlukan keterlibatan berbagai pihak.

“Ini butuh komitmen kita semuanya, karena ini nanti banyak melibatkan berbagai hal termasuk masalah air bersih, kemudian kondisi masalah rumahnya, dan masalah pendidikan ibunya. Dalam hal ini sangat berpengaruh terhadap bagaimana nanti kita mengupayakan penurunan stunting,” terangnya.

Ikfina menambahkan, fokus Pemkab Mojokerto sekarang adalah pada percepatan penurunan stunting, karena tahun 2024 mendatang Pemkab Mojokerto di targetkan angka stuntingnya turun sebesar 14 persen dari 27,4 persen di tahun 2021.

“Kita harus mencegah bagaimana para ibu hamil ini melahirkan bayi yang tidak stunting, bagaimana anak-anak stunting di bawah dua tahun bisa kita upayakan sehingga nanti dia keluar dari kondisi stunting, dan kemudian bagaimana anak-anak diatas dua tahun yang sudah stunting dalam kondisi sehat, sehingga nanti tidak memperparah kondisi stuntingnya,” ujarnya. (im)

87

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini