Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati didampingi Sekdakab Teguh Gunarko dan bersama jajaran Forkopimda mengkuti Rakor Progres Penanganan PMK yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual, Kamis (14/7/2022)

IM.com – Realiasi vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di tingkat Provinsi Jawa Timur dan Nasional tercatat signifikan. Untuk pemberian vaksin tahap I di Jatim sudah mencapai 367.078 dosis atau mencapai 96 persen dari total 383.250 alokasi dosis.

Data ini disajikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Nasional Progres Penanganan PMK yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menkomarves) Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati juga mengikuti agenda ini secara virtual di ruang rapat Satya Bina Karya Pemkab Mojokerto, Kamis (14/7/2022) siang.

“Saya minta agar alokasi vaksin untuk Jawa Timur terus ditingkatkan. Agar cakupan vaksinasi mencapai  lebih dari 50 persen untuk Jatim pada Bulan Agustus,” ucap Menko Marves Luhut Panjaitan dalam rakor yang diikuti perwakilan BNPB, Sekdaprov Jatim, Pangdam V Brawijaya, Wakapolda Jatim serta Kepala Daerah se-Jawa Timur dan Bali.

Untuk realisasi vaksinasi PMK tahap II di Jawa Timur, tersedia sebanyak 600.000 tambahan dosis. Terdiri dari 363.400 vaksin ulangan dan 236.600 vaksin perluasan.

Luhut meminta agar tidak ada bottleneck dalam penyediaan obat-obatan dan vitamin. Hitung kebutuhan, cek ketersediaan dan cek kondisi supply chain.

“Tidak boleh ada kondisi dimana peternak tidak dapat menemukan suplai obat/vitamin,” tegasnya. Menko Marves juga meminta Pemprov Bali segera menuntaskan pemotongan bersyarat untuk kasus sakit aktif yang masih tersisa paling lambat akhir Juli.

“Pastikan hewan ternak kasus aktif tersebut terisolasi dan total stand still,” imbuhnya.

Baca juga: Cegah Penyebaran PMK, Disperta Kabupaten Mojokerto Gelontor 9.300 Dosis Vaksin

Ia juga menyampaikan, bantuan vaksin dari Australia dapat difokuskan alokasinya, antara lain utamanya, untuk Bali dan Jatim. Kemudian untuk pelaksanaan vaksinasi, luhut menegaskan agar Babinsa dan Bhabinkamtibmas selalu dilibatkan secara aktif dalam operasional lapangan, terutama kegiatan vaksinasi, pengobatan, testing dan edukasi kepada peternak rakyat.

“Saya minta agar Kementan dan Satgas BNPB memastikan Dinas Peternakan, POV, serta TNI/Polri menerima semua materi (SOP, infografis, juknis) dalam paket yang terpadu, dan untuk diteruskan sampai ke level bawah, termasuk ke Dinas Peternakan tingkat Kab/Kota. Babinsa dan Bhabinkamtibmas agar memastikan peternak rakyat menerima semua informasi yang mudah dipahami,” ujarnya.

Terpisah, dalam paparannya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan,secara nasional penurunan sudah terlihat. Terhitung, dari 1800 kasus, 80 persen sudah turun.

“Ini yang harus dipertahankan Tren kasusnya sudah cukup bagus, khusus operasional sudah kita turunkan dananya termasuk pembelian obat, dan jika tidak cukuo bisa menggunakan dana darurat atau BTT,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Jawa Timur Adhy Karyono melaporkan, saat ini total kasus PMK di Jatim terkonfirmasi 165.467 ekor. Kemudian alokasi vaksin yang masuk sebanyak 600.000 akan siap didistribusikan.

“Diperkirakan 2 bulan akan selesai semua dan sementara untuk saat ini vaksinasi masih diutamakan sapi perah,” pungkasnya. (im)

77

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini