IM.com – Ada yang baru di kawasan wisata Waduk Tanjungan, Desa Tanjungan, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto. Daya tarik itu dikemas dalam wahana edukasi energi terbarukan berbasis pada siklus karbon.
Ada tiga wahana edukasi energi terbarukan yakni Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Wahana ini muncul dari hasil program Matching Fund antara Universitas Surabaya (Ubaya) dengan Desa Tanjungan.
Matching Fund merupakan bentuk nyata dukungan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) Republik Indonesia untuk penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara Insan Perguruan Tinggi (lembaga perguruan tinggi) dengan pihak mitra. Ubaya menerjunkan 8 Dosen dan 14 Mahasiswa untuk melaksanakan program ini di Waduk Tanjungan.
Tiga wahana edukasi energi terbarukan di Waduk Tanjungan diluncurkan pada Selasa (20/12/2022). Peremiannya ditandai dengan pemotongan pita dan pelepasan balon ke udara oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati.
Acara itu juga dihadiri oleh Kepala DPMD Kabupaten Mojokerto Yudha Akbar Prabowo, Rektor Ubaya Benny Lianto, Ketua Tim Matching Fund Ubaya Elieser Tarigan, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Ubaya Suyanto. Kemudian, ada Forkopimca Kemlagi, Kepala Desa Tanjungan Suparlik, Ketua BUMDes Tanjung Asri, dan seluruh kepala desa se-Kecamatan Kemlagi.
Bupati Ikfina menyampaikan, energi terbarukan sekarang ini sudah menjadi isu yang ramai diperbincangkan dan dibahas di pertemuan G20 di Bali pada bulan November lalu. Selain itu, Presiden Joko Widodo juga menaruh perhatian khusus pada hal itu.
“Bagaimana pun ke depan kita tidak akan pernah bisa lepas, kita sangat membutuhkan energi. ini adalah sesuatu yang sangat luar biasa, bahwa Tanjungan ini diberikan kesempatan dan nanti dikembangkan lagi. Makanya tentu pemerintah daerah harus mendampingi Tanjungan ini,” katanya.
Maka, untuk mengembangkan potensi wisata yang baru saja diresmikan, Bupati Ikfina meminta Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa (DPMD) Kabupaten Mojokerto untuk menindaklanjuti data-data terkait wisata Waduk Tanjungan dan peluang apa saja yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Desa Tanjungan. Karena Kementrian Desa juga sedang berupaya untuk beberapa desa bisa saling mendukung satu sama lain terkait mengembangkan potensi yang ada di desa tersebut.
“Pusat tempat wisatanya Tanjungan, nah supportnya bisa dari Desa Mojokumpul, Desa Kemlagi yang punya madu, kemudian Desa Mojorejo dengan pisangnya enak sekali, Desa Pandan Hepitosnya keren. Nah itu mendukung dari desa-desa yang lain, nanti marketnya bisa di Tanjungan bisa di Mojokumpul,” jelasnya.
Ikfina bersyukur, bahwa Ubaya sudah berkolaborasi dengan Desa Tanjungan dalam mengembangkan wisata yang ada di Kabupaten Mojokerto, maka Ia Berharap seluruh pemangku kepentingan untuk tetap semangat dan bekerjasama dalam mengembangkan wisata edukasi energi terbarukan Waduk Tanjungan.
“Mudah-mudahan ini menjadi bagian dari ikhtiar kita semuanya untuk menjadi semakin maju untuk mengupayakan meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat kita,” harapnya.
Sementara itu, Rektor Ubaya Benny Lianto membeberkan rencana pengembangan wisata edukasi energi terbarukan Waduk Tanjungan melalui program Matching Fund tahun 2023. Ia menegaskan, skala pembangunan energi terbarukan bakal lebih besar dengan menyentuh aspek konservasi, irigasi, dan pariwisata.
“Mari saya mengajak seluruh masyarakat Desa Tanjungan dan masyarakat di sekitarnya untuk bersama kita wujudkan agar program Matching Fund 2023 ini bisa berhasil sekaligus saya mengajak desa-desa yang lain dan tidak hanya Desa Tanjungan saja,” pungkasnya. (im)