IM.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menyusun rencana aksi untuk mencapai target zero new stunting. Keberhasilan rancangan itu harus bisa diukur dengan indikator yang jelas dan tepat.
Rencana aksi untuk mencapai target zero new stunting ini dibahas dalam rapat koordinasi (rakor) Penyusunan Laporan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Semester I di Ruang Command Center, Selasa (27/6/2023). Rapat dipimpin Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo selaku Ketua TPPS dan diikuti 10 stakeholder terkait yakni DinkesPPKB, Dpuprperakim, DinsosP3A, Bappedalitbang, Diskominfo, Dinas P & K, Kemenag, DKPP, Disperindag, dan Dispendukcapil.
“Target Ibu wali kota ini kan 2024 Kota Mojokerto zero new stunting. Untuk itu seluruh stakeholder terkait harus memiliki rencana aksi yang jelas dan bisa diukur dengan indikator yang tepat untuk mencapai target tersebut,” ungkap Gaguk Tri Prasetyo.
Dikatakan Gaguk, seluruh stakeholder yang terlibat harus mengetahui dan memahami semua indikator guna mencapai target 2024 Kota Mojokerto bisa zero new stunting.
“Seluruh stakeholder yang terlibat harus memiliki rencana aksi yang bisa mensupport penurunan kasus stunting di Kota Mojokerto,” imbuhnya.
Sementara Kepala DinkesPPKB Kota Mojokerto dr. Farida Mariana, M.Kes, TPPS memiliki output adanya laporan semester I serta outcome zero new stunting Kota Mojokerto tahun 2024.
“Seperti arahan bapak sekda, untuk membuat laporan setiap stakeholder terkait harus ada beberapa indikator yang harus diisi oleh stakeholder terkait,” terangnya.
Sembari membuat laporan TPPS semester I, TPPS Kota Mojokerto juga akan membuat rencana aksi terkait stunting yang akan dieksekusi di tahun 2024. “Untuk itu data sasaran atau estimasi sudah harus kita pegang agar bisa di eksekusi 2024,” imbuhnya. (im)