Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyerahkan antropometri kit kepada para kader motivator di Ruang Pertemuan Kelurahan Balongsari pada Rabu, (1/11/2023).

IM.com – Sebanyak 170 posyandu se-Kota Mojokerto akan mendapatkan antropometri kit yang dibagikan oleh Pemerintah Kota Mojokerto. Pemberian alat ukur badan ini untuk mewujudkan zero new stunting sebagai program prioritas Pemkot Mojokerto dan mensukseskan program nasional.

Antrometri Kit adalah alat ukur untuk mengukur berat badan, panjang, tinggi badan, lingkar lengan atas dan kepala. Antropometri Kit juga sebagai alat penting dalam mendeteksi stunting pada anak.

Sejak tahun 2022, sudah 44 posyandu yang mendapatkan antropometri kit. Sisanya, akan diberikan dalam dua tahap pada tahun 2023 ini, yakni pertama untuk 106 posyandu dan kedua ke 20 posyandu.

Pada tahap pertama, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyerahkan antropometri kit kepada para kader motivator di Ruang Pertemuan Kelurahan Balongsari pada Rabu, (1/11/2023). Ning Ita, sapaan akrabnya, menegaskan bahwa untuk mewujudkan hal tersebut sudah dilakukan berbagai intervensi dengan memberikan pendampingan serta vitamin dan bantuan permakanan yang diberikan kepada calon pengantin, ibu hamil sampai melahirkan.

“Tidak hanya melalui program-program pendampingan, bantuan permakanan, bantuan vitamin tapi juga bagaimana alat-alat yang digunakan untuk mengukur bayi ini juga alat yang terstandar sesuai yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan,” katanya.

Dengan digunakannya antropometri kit yang sesuai standar, Ning Ita berharap data yang disajikan terkait dengan jumlah balita stunting ini benar-benar data riil. Data tersebut harus menunjukkan angka yang semakin menurun setiap hari.

“Ibu sedoyo para kader, alat yang baru ini adalah alat yang terstandarisasi dari Kemenkes, kita ikhtiarkan bersama-sama dengan alat ini bayi yang diukur semua datanya adalah data yang valid, sehingga nanti yang dilaporkan oleh dinkes ke aplikasi EPPBGM itu datanya valid,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DinkesP2KB) dr. Farida Mariana menjelaskan bahwa dalam kegiatan yang digelar oleh Dinkes kali ini adalah mengkolaborasikan kegiatan penanganan dan pengendalian stunting dengan promosi kesehatan.

“Kami mengkolaborasikan penanganan dan pengendalian stunting dengan promosi kesehatan jantung bagi kader motivator di Kelurahan Balongsari serta edukasi bagaimana memberikan makanan sehat untuk anak kepada para kader motivator di Kelurahan Wates,” terangnya.

57

1
2

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini