IM.com – Pemerintah Kota Mojokerto memborong empat penghargaan pada Malam Anugerah Keterbukaan Informasi Publik (KI Awards) yang diselenggarakan Komisi Informasi Provinsi Jatim, di Grand Swiss-Belhotel Surabaya, Senin (4/12/2023) malam. Raihan ini merupakan yang terbanyak di antara pemerintah daerah yang meraih penghargaan.
Pemkot Mojokerto meraih 4 penghargaan yakni dari Kategori Umum Kualitas Informasi Terbaik, Sarana dan Prasarana Terbaik, Kategori Informatif serta Badan Publik Terfavorit dengan raihan nilai tertinggi 98,64 dari 38 Kabupaten/ Kota se-Jatim. Penyerahan piagam secara bergantian oleh Ketua Komisi Informasi Provinsi Jatim, Edi Purwanto dan wakilnya, Elis Yusniyawati serta diterima langsung Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.
“Alhamdulillah, luar biasa. Hari ini Kota Mojokerto mendapat lima penghargaan sekaligus. Ini tentu berkat kerjasama luar biasa dari seluruh jajaran. Untuk KI Award, ini membuktikan prestasi ini bukan sesuatu yang mustahil,” ujar wali kota seusai acara.
Perlu diketahui, selain empat penghargaan tadi, paginya wali kota menerima penghargaan tingkat nasional, Anindhita Wistara Data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Sedangkan terkait perjalanan Kota Mojokerto dalam meraih penghargaan KI Award, tahun 2020 masih kategori D (tidak informatif), tetapi naik signifikan menjadi menjadi Informatif Kategori A pada 2021.
Pada tahun berikutnya naik signifikan Di tahun 2022, Kota Mojokerto selain mempertahankan Kategori Informatif, juga meraih penghargaan di dua kategori lainnya. Prestasi tersebut terus meningkat, hingga tahun ini meraih empat penghargaan, jumlah terbanyak diantara daerah lainnya.
“Tahun ini, Kota Mojokerto berhasil meraih Terfavorit. Artinya, tantangan berikutnya adalah bagaimana mempertahankan prestasi tersebut,” tegas sosok yang akrab disapa Ning Ita ini. Sehingga, imbuhnya, komitmen dan sinergi dalam layanan keterbukaan informasi publik ini harus diperkuat lagi.
Mengingat keterbukaan informasi publik sejatinya bukan sekadar kepatuhan terhadap kewajiban, melainkan sebagai strategi dalam menyukseskan suatu program. Serta meningkatkan demokrasi dan meningkatkan kepercayaan publik terhadap penyelenggaraan pemerintahan.
“Sebagaimana juga diungkapkan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak dalam sambutannya. Kita ingin menggeser paradigmanya, dari sekadar kepatuhan ke strategi dan keunggulan kompetitif. Keterbukaan informasi sebagai strategi pembangunan yang harus kita wujudkan bersama-sama,” ujarnya. (im)