IM.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto bekerjasama dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) setempat menggelar Fasilitasi Pengembangan Pesantren tahun 2023. Kegiatan tersebut guna meningkatkan manajemen dan pengetahuan mengenai materi pengelolaan dan pengembangan pondok pesantren (Ponpes) di Bumi Majapahit.
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati membuka kegiatan sosialisasi dan fasilitasi pengembangan pesantren di Pondok Pesantren Al-Amin, Desa Jampirogo, Kecamatan Sooko, Rabu (20/12/2023). Sebanyak 270 peserta dari pengurus pondok pesantren Se-Kabupaten Mojokerto mengikuti acara ini.
Dalam sambutannya, Bupati Ikfina mengatakan, pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang memberikan pengajaran, pendidikan, dan keteladanan dari kyai kepada santrinya. Sehingga pendidikan pesantren diharapkan dapat menempa santri menjadi pribadi yang mandiri.
“Serta dapat mengembangkan semangat kebersamaan, persaudaraan dan sikap tolong-menolong,” kata Ikfina.
Bupati Ikfina meminta pesantren berperan aktif untuk melakukan pembinaan-pembinaan terkait kasus bullying maupun kekerasan seksual. Menurutnya, kasus-kasus tersebut sering terjadi di lembaga pendidikan, baik di sekolah maupun pesantren.
“Maka ini perlu kita cegah, bahwa perbuatan itu tidak boleh diteruskan dan harus berhenti”, tandasnya.
Ia ini meminta para pengasuh dan pengurus pesantren tak hanya memberikan pendidikan dan dakwah kepada para santri. Namun, juga memastikan hak-hak para santri yang usianya tergolong anak-anak terpenuhi dengan baik.
“Saya minta tolong betul-betul bisa dilaksanakan dengan baik. Nanti ke depannya mungkin kami akan turun, bagaimana kami memastikan bahwa pondok pesantren betul-betul sudah melaksanakan pemenuhan terhadap hak-hak anak,” pungkasnya. (im)