Proses pembuatan dupa di milik Fathurrahman di Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang. Kamis (1/2/2024)./Karimatul Maslahah/

IM.com – Jelang tahun Baru Imlek produksi dupa di Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, Kabupaten Jombang, Jawa Timur alami peningkatan penjualan hingga 50 persen.

“Jelang Imlek ini Alhamdulillah ada kenaikan pesanan,” ujar Pemilik usaha dupa, Fathurrahman saat didatangi di tempat produksi dupa, (01/02-2024).

Dibantu kelima karyawannya, dupa milik Fathurrahman bisa terjual hingga 20 kilogram perhari saat jelang perayaan tahun Baru Imlek 2024. “perhari bisa terjual 20 kilogram,” bebernya.

Ditanya jenis dupa yang paling banyak diminati, Fathurrahman menjelaskan adalah dupa kerucut lebih banyak peminat dibandingkan dupa lidi.

“Bedanya kerucut dan lidi hanya pada bentuk, namanya costumer kan beda-beda permintaannya, termasuk waktu saat pembakaran juga beda,” jelasnya.

Sementara pemasaran dupa milik Fathurrahman beredar di lokal Indonesia seperti wilayah Bali, dan dipasarkan melalui online shop, sehingga produksi dupa miliknya bisa tembus hingga mancanegara seperti Amerika dan Kanada.

“Pemasaran kita di Klenteng dan toko perdupaan itu saya suplai. Utamanya di online shop sehingga penjualan paling jauh lokal di daerah Bali, jika online paling ramai orderan di Afrika dan Kanada,” ungkapnya.

Harga dupa kerucut dan lidi pun berbeda, ia membandrol perkilogram dupa kerucut dengan harga Rp 150 ribu hingga Rp 250 ribu, tergantung pada ukuran.

“Kalau dupa lidi Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu tergantung pada panjang pendeknya,” kata dia.

Dijelaskan Fathurrahman, bahan yang digunakan untuk pembuatan dupa kerucut dan lidi yaitu serbuk kayu Cendana dan Gaharu. “Itu murni tanpa campuran, karena kita menjaga kualitas barang,” pungkasnya. (ima)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini