Yudi Rianto saat mencuci keris pusaka pada Jumat (5/7/2024). IM.com/Karimatul Maslahah/
Yudi Rianto saat mencuci keris pusaka pada Jumat (5/7/2024). IM.com/Karimatul Maslahah/


IM.com – Jamasan pusaka menjadi tradisi yang tetap dilakukan masyarakat di Kabupaten Jombang, Jawa Timur setiap tahun di bulan Suro atau bulan pertama dari kalender Jawa.

Tradisi jamasan pusaka ini untuk membersihkan benda-benda pusaka seperti keris, tombak dan lain sebagainya.

“Hal tersebut dilakukan lantaran benda pusaka, termasuk keris, dianggap sakral sehingga perlu dipelihara dan dirawat,” ujar pemilik jasa cuci keris di Desa Mojotengah, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang Yudi Rianto pada Jumat (5/7/2024).

Yudi Rianto saat mencuci keris pusaka pada Jumat (5/7/2024). IM.com/Karimatul Maslahah/
Yudi Rianto saat mencuci keris pusaka pada Jumat (5/7/2024). IM.com/Karimatul Maslahah/

Adapun ritual mencuci benda pusaka ini dikatakan memiliki makna tersendiri, yaitu agar seseorang dapat membersihkan dirinya dalam menyambut masa yang akan datang.

“Leluhur juga mengatakan jika bulan suro ini bulan untuk membersihkan jati diri dan agama masing-masing,” jelasnya.

Ia mengatakan, pusaka harus di jamas minimal satu tahun sekali agar terjaga dari pengeroposan.

“Untuk nyuci minimal satu tahun sekali dibulan suro, maksimal setiap hari kelahiran kita hanya diberi minyak,” kata dia.

Jika tidak, maka pusaka menimbulkan energi negatif. “Jika tidak di cuci sehingga kotor dan rusak maka menimbulkan energi negatif,” jelasnya.

Yudi ini menggunakan cara simple untuk mencuci pusaka berkarat, yaitu dengan menggosok pusaka dengan air kelapa, jeruk dan bahan alami lainnya.

“Yang penting tidak menggunakan bahan kimia, sebab akan menambah kerusakan nantinya,” kata dia.

Yudi Rianto saat mencuci keris pusaka pada Jumat (5/7/2024). IM.com/Karimatul Maslahah/
Yudi Rianto saat mencuci keris pusaka pada Jumat (5/7/2024). IM.com/Karimatul Maslahah/

Setelah dibasuh dan digosok menggunakan bahan alami untuk menghilangkan karat, Yudi ini menjamas dan warangan (menampakkan pamor) pusaka.

“Proses jamas dan warangan ini tergantung kondisi pusakanya,” kata dia.

Jelang bulan Suro 1446 Hijriah ini, Yudi sudah menerima 500 pusaka untuk di cucinya.

“Pusaka milik warga sekitar dan luar Kabupaten Jombang,” jelasnya.

Harga jasa cuci pusaka ini pun terbilang murah, mulai dari Rp100 ribu hingga Rp250 ribu tergantung pada ukuran pusaka. (ima)

122

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini