IM.com – Sudah menjadi tradisi masyarakat di Desa Sentonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto saat peringatan haul Syech Djumadil Kubro ke-649 menggelar kirab budaya, Sabtu (20/7/2024).
Tradisi kirab budaya ini juga sebagai ungkapan rasa syukur mereka terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berbagai kenikmatan hidup dan rejeki. Serta rasa syukur warga kepada Syech Djumadil Kubro yang sudah menjauhkan wabah penyakit di Desa Sentonorejo.
Kirab budaya yang diikuti ratusan masyarakat dimulai dari depan Pendopo Agung Trowulan, Kabupaten Mojokerto hingga selesai dmmakam Troloyo.
Dengan mengenakan pakaian adat Jawa mereka berjalan kaki kurang lebih dua kilometer. Tak hanya memakai pakaian tradisional, peserta juga membawa tumpeng hasil bumi serta berbagai kesenian daerah.
Ribuan masyarakat tumpah ruah di sepanjang jalan raya depan Pendopo Agung Trowulan hingga di makam Troloyo untuk bisa menyaksikan kirab budaya haul Syech Djumadil Kubro ke-649.
Salah satu warga, Uswati merasa sangat senang dengan adanya kirab budaya peringatan haul Syech Djumadil Kubro. Karena selain menjadi hiburan juga untuk memperkenalkan budaya Jawa kepada anaknya.
“Saya kesini bersama anak saya dari jam satu siang untuk melihat kirab budaya ini. Dikarenakan banyak sekali penoton, takutnya tidak dapat tempat. Pakaian yang di pakai peserta Kirab Budaya sangat mengedukasi, jadi anak saya tahu pakain adat jawa itu seperti apa,” katanya.
Sementara itu, Kepala Desa Sentonorejo Sodiq mengatakan tradisi kirab budaya sudah dilakukan masyarakat sejak beberapa tahun lalu. Hal ini sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa pada peringatan haul Syech Djumadil Kubro.
“Dengan adanya makam Syech Djumadil Kubro di Troloyo ini secara tidak langsung ekonomi masyarakat bisa meningkatkan. Dengan berjualan disekitar area wisata religi,” tuturnya. (rik)