Operasi pasar yang digelar Pemkot Mojokerto untuk menekan harga komoditas.
Operasi pasar yang digelar Pemkot Mojokerto untuk menekan harga komoditas.

IM.com – Untuk menekan harga cabai Pj Wali Kota Mojokerto, M Ali Kuncoro menggalakkan dua langkah untuk stabilisasi komoditas.

Dua langkah tersebut dengan aktif melakukan operasi pasar murah, dan kedua aktif menggalakkan cabenisasi atau gerakan menanam cabai di Kota Mojokerto.

Berdasarkan data dari Siskaperbapo harga cabai rawit hingga hari ini, terpantau masih tinggi yaitu mencapai Rp75 ribu per kilogram. Untuk itu, dibutuhkan penetrasi pasar agar harga cabai bisa berangsur-angsur turun dan terkendali.

“Dalam operasi pasar kali ini Diskopukmperindag menyediakan cabai rawit dengan harga Rp13 ribu per 250 gram. Selain itu juga ada komoditas yang lain seperti telur ayam kita sediakan dengan harga Rp22 ribu per kilogram, dan minyak goreng dengan harga Rp14 ribu per botol,” kata Ali Kuncoro saat operasi pasar Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustria dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto di halaman Kantor Kelurahan Jagalan.

Kenaikan harga cabai sejatinya dipengaruhi karena keterbatasan stok cabai rawit di pasar yang menurut. Sedangkan saat ini belum memasuki masa panen.

“Cabai hasil panen pada masa tanam sebelumnya sudah mulai habis, namun belum memasuki masa panen cabai berikutnya, diperkirakan satu dua bulan ke depan akan mulai masuk masa panen,” jelasnya.

Lebih lanjut Mas Pj, sapaan Ali Kuncoro menuturkan, untuk menjaga harga tetap terkendali dan masyarakat tidak terbebani jika terjadi kenaikan harga bahan pokok maka dapat berbelanja melalui Pracangan TPID.

“Operasi pasar dan Pracangan TPID merupakan upaya konkret yang kami lakukan untuk menjaga kestabilan harga. Silahkan dimanfaatkan, dan saya pesan berbelanja secukupnya saja, jangan berlebih, jangan khawatir kekurangan, insyaallah stok ketersedian bahan pokok di Kota Mojokerto aman,” pesan Mas Pj.

Tidak hanya itu, Mas Pj menambahkan bahwa saat ini Pemerintah Kota Mojokerto melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) juga tengah bersinergi dengan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dalam kegiatan cabenisasi.

Cabenisasi ini merupakan bagian dari program Amalkan dan Kukuhkan Halaman Asri Teratur Indah dan Nyaman (Aku Hatinya) PKK yang bisa menjadi solusi agar masyarakat tidak bergantung dengan stok cabai di pasar. Dan bisa menanam sendiri dari rumah.

“Kegiatan cabenisasi ini ada bantuan tanaman cabai rawit dari DKPP untuk ditanam oleh anggota TP PKK pada masing-masing kelurahan pada bulan Mei lalu. Harapannya tanaman cabai bisa terus berlangsung dan dapat mencukupi kebutuhan masing-masing keluarga,” harapnya.

“Maka pesan saya untuk ibu-ibu di rumah monggo sareng-sareng menanam cabai di rumah yang hasil panennya bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sehingga tidak terpengaruh apabila ada gejolak harga pasar seperti saat ini,” pungkas Ali.

Di sisi lain, terkait operasi pasar, Kepala Diskopukmperindag Ani Wijaya menyampaikan masih akan terus dilaksanakan sesuai kebutuhan.

“Operasi pasar bisa kembali dilakukan, setiap minggu sekali, lokasinya nanti akan kita buat bergantian. Komoditas yang dijual juga bisa berubah, nanti bisa ditambah dengan beras atau komoditas lain mneyesuaiakan kebutuhan pasar,” pungkasnya. (adv-komadv-kom/rif)

17

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini