Ilustrasi Sekolah Rakyat.

IM.com – Antusiasme masyarakat Jawa Timur mengikuti program Sekolah Rakyat (SR) sangat tinggi. Terbukti, pendaftar sekolah yang disiapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim sudah melebihi kuota.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, masyarakat kurang antusias pada saat awal pendaftaran SR. Namun, seiring dengan sosialisasi dan pendekatan dari pemerintah yang semakin intensif, minat masyarakat terus meningkat. Khususnya yang masuk dalam Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Awalnya respon masih sedikit, tapi Alhamdulillah sekarang pendaftar Sekolah Rakyat sudah melebihi kuota,” ucap Khofifah saat menyapa langsung para calon peserta didik SR Unit Pelaksana Teknis Perlindungan dan Pelayanan Sosial Petirahan Anak (UPT PPSPA) Dinsos Jawa Timur di Kota Batu.

Sebagai informasi, Pemprov Jatim menyiapkan lima titik pembangunan Sekolah Rakyat (SR). Tiga diantaranya gedung milik Pemprov Jatim yakni UPT PPSPA Kota Batu untuk jenjang SMP dengan tiga rombongan belajar (rombel).

Berikutnya, Kampus Kawi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim di Kota Malang dan SMKN Maritim Brondong di Kabupaten Lamongan, keduanya membuka tiga rombel untuk jenjang SMA.

Dua titik lainnya masih tahap persiapan pembangunan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dua sekolah tersebut akan dibangun di Kabupaten Mojokerto dan Jember.

“Untuk yang dua, tanah di Mojokerto dan di Jember itu lahan di kebun benih Mardiraharjo Dinas pertanian Jatim,” ungkap Khofifah.

Program SR merupakan wujud nyata komitmen negara dalam memenuhi hak pendidikan bagi seluruh warga, terutama yang kurang mampu. Harapannya, seluruh anak Indonesia bisa mengenyam pendidikan minimal hingga SMA, bahkan ke jenjang lebih tinggi.

“Negara memastikan pendidikan dan masa depan anak-anak Indonesia harus lebih baik dari orang tuanya saat ini. Terutama bagi mereka yang berada di Desil 1 dan 2 DTSEN,” tuturnya.

Kepala Dinas Sosial Jawa Timur, Restu Novi Widiani, menyebut, tiga sekolah rakyat yang sudah siap, sedianya akan beroperasi pada Juli 2025 mendatang atau pada tahun ajaran baru 2025/2026. Rencananya, di PPSPA Batu akan menerima 75 siswa tingkat SMP. Kemudian di BPSDM Jatim di Malang akan menerima 75 siswa SMA, dan di SMKN Maritim Lamongan akan menerima 75 siswa.

“Nanti keseluruhan anggarannya dari pusat, insyaallah tiga sekolah rakyat Pemprov Jatim bisa beroperasi Juli nanti. Tugas Dinsos Jatim nanti akan meng-handle calon siswanya dengan data warga tidak mampu dari data milik pusat, dan kami libatkan pendamping PKH,” ucap Novi.

Selain itu, beberapa kabupaten/kota di Jatim juga sudah siap menerima peserta didik pada Juli mendatang. Diantaranya seperti Kabupaten Mojokerto di gedung Diklat Mojokerto dengan dua rombel jenjang SMP.

Kemudian, di Kabupaten Pasuruan berada di eks Gedung Kantor Bupati Pasuruan dengan enam rombel jenjang SMP dan SMA.  Dan di Balai Diklat PNS Licin Banyuwangi dengan lima rombel jenjang SD, SMP dan SMA.

Lalu, Kota Malang di eks Politeknik Kota Malang dengan empat rombel jenjang SMP. Universitas Negeri Surabaya (Unesa) juga sudah siap menerima siswa SR di Kampus Lidah Wetan dengan empat rombel jenjang SMA.

Berikutnya di UPTD Sanggar Mojoagung Jombang yang sudah siap dengan empat rombel SMP dan SMA. Lalu di di Balai Pengembangan Kompetensi ASN Kabupaten Kediri dengan empat rombel jenjang SMA. Pacitan juga sudah siap di Gedung Diklat ASN dengan empat rombel jenjang SMA. Terkahir di Rusunawa Kota Probolinggo dengan empat rombel jenjang SMP dan SMA.

“Kalau di tingkat kabupaten/kota yang bangunannya sudah siap itu di antaranya di Kabupaten Mojokerto, Lamongan,” ungkapnya.  (imo)

6

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini