Rapat paripurna di ruang rapat Graha Whicesa DPRD Kabupaten Mojokerto./inilahmojlkerto.com/Karimatul Maslahah/

IM.com – Pemerintah Kabupaten Mojokerto Jawa Timur menatap optimistis sisa tahun anggaran 2025. Dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD), proyeksi pendapatan asli daerah (PAD) mengalami lonjakan signifikan. Sebelumnya ditetapkan Rp 823,717 miliar pada APBD induk, kini naik Rp 853,481 miliar, selisih hampir Rp 30 miliar.

Kenaikan Rp 29,763 miliar ini bukan sekadar angka, tetapi cerminan dari strategi fiskal yang lebih agresif serta optimisme pemerintah daerah terhadap potensi lokal. Bupati Mojokerto Muhammad Albarraa menegaskan, peningkatan ini diikuti dengan penajaman fokus pada sektor-sektor prioritas.

“Ya, program prioritas kita untuk PAPBD ya pokoknya bidang dasar, seperti infrastruktur, kesehatan, pendidikan, pemberdayaan UMKM. Itu yang kemudian akan menjadi prioritas kita ke depan,” ujarnya, saat dimintai keterangan usai rapat paripurna di ruang rapat Graha Whicesa DPRD Kabupaten Mojokerto, pada Selasa (29/7/2025) siang.

Kenaikan PAD ini tidak datang begitu saja. Pemerintah daerah mulai mengakselerasi dua pendekatan utama untuk mengoptimalkan pendapatan, ekstensifikasi dan intensifikasi. Keduanya menjadi kunci dalam menggali potensi PAD yang selama ini belum tergarap maksimal.

Ekstensifikasi mengarah pada perluasan sumber-sumber pendapatan baru, seperti pajak daerah dari sektor yang belum tersentuh, retribusi dari layanan publik berbasis digital, hingga pengelolaan aset daerah yang lebih produktif.

Sementara intensifikasi bertujuan mengoptimalkan sumber pendapatan yang sudah ada, lewat peningkatan kualitas pelayanan pajak, penertiban wajib pajak, dan digitalisasi sistem pemungutan.

“Untuk menggenjot PAD, kita akan maksimalkan. Tadi kan masukan dari Fraksi Golkar untuk memaksimalkan baik dari ekstensifikasi dan intensifikasi. Artinya, peluang yang bisa dimaksimalkan untuk PAD kita, ya akan kita maksimalkan,” imbuh Bupati yang akrab disapa Gus Barra ini.

Kebijakan ini juga membuka peluang baru bagi pelaku UMKM. Dengan adanya prioritas pemberdayaan usaha mikro dan kecil, Gus Barra berharap akan tercipta siklus ekonomi yang kuat: PAD naik, daya saing ekonomi lokal meningkat, dan kesejahteraan masyarakat ikut terdongkrak. (ima/uyo)

35

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini