
IM.com – Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang dipicu perang dagang negara besar, gejolak kurs mata uang, serta ketegangan geopolitik, APBN Mojokerto Raya tetap menunjukkan performa stabil.
Fakta ini dipaparkan dalam Press Conference Kinerja APBN Triwulan II Tahun 2025 yang digelar Rabu (30/7/2025) oleh Kemenkeu Satu Mojokerto Raya.
Acara yang berlangsung di Aula KPPN Mojokerto ini mempertemukan tiga instansi vertikal Kementerian Keuangan di daerah, yakni KPPN Mojokerto, KPP Mojokerto, dan KPP Jombang. Ketiganya bersinergi menyampaikan kinerja pendapatan dan belanja negara hingga pertengahan tahun fiskal 2025.
Plt Kepala KPPN Mojokerto, Sri Martini, dalam sambutannya menekankan pentingnya APBN sebagai shock absorber bagi perekonomian nasional dan daerah.
“APBN bukan hanya angka. Ia adalah instrumen utama yang menjaga perekonomian tetap tumbuh dan menjadi bantalan sosial bagi masyarakat. Di tengah tekanan global, kami berupaya memastikan belanja negara tetap mengalir ke sektor-sektor produktif,” tegas Sri Martini.
Dalam paparannya, disebutkan bahwa hingga akhir Triwulan II, pendapatan negara di Mojokerto Raya telah mencapai Rp 0,60 triliun dari target Rp 1,41 triliun atau 42,86 persen. Sementara itu, realisasi belanja negara telah menyentuh angka Rp 3,19 triliun dari target Rp 6,23 triliun, atau 51,31 persen.
Capaian ini menunjukkan bahwa secara persentase, belanja negara lebih cepat direalisasikan dibanding penerimaan. Hal ini dinilai positif, karena mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga aktivitas ekonomi, terutama melalui pembiayaan infrastruktur, bantuan sosial, dan sektor pelayanan publik.
Sejumlah tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan anggaran di Triwulan II juga turut dibahas. Mulai dari lambatnya pelaporan satuan kerja, kendala administratif, hingga proses distribusi belanja negara yang belum merata.
Namun demikian, optimisme tetap disuarakan. Strategi percepatan dan penguatan koordinasi lintas satuan kerja menjadi agenda prioritas untuk Triwulan selanjutnya. Kemenkeu Satu Mojokerto Raya juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas belanja agar serapan anggaran benar-benar berdampak bagi masyarakat.
“Kami berharap semua pejabat perbendaharaan di satuan kerja Mojokerto Raya bisa terus mengawal pelaksanaan anggaran secara akuntabel, tepat waktu, dan tepat sasaran,” pungkas Sri Martini.
Perwakilan dari KPP Mojokerto, Miftah, menyampaikan bahwa penerimaan perpajakan tahun ini menghadapi tantangan yang tidak ringan, terutama akibat kondisi usaha yang belum sepenuhnya pulih serta penyesuaian sistem.
“Kami terus berinovasi dalam layanan, termasuk implementasi aplikasi inti perpajakan. Tujuannya untuk meningkatkan kepatuhan sekaligus memberikan kemudahan bagi wajib pajak,” kata Miftah.
Senada, perwakilan dari KPP Jombang, Suwarsono, menambahkan bahwa reformasi di bidang perpajakan masih berlangsung dan menuntut adaptasi cepat, baik dari petugas pajak maupun masyarakat.
“Kuncinya ada pada sinergi. Kami butuh dukungan dari semua pihak untuk menjaga target penerimaan tetap on track,” ujarnya.
Dengan kerja sama lintas sektor dan penguatan peran fiskal, APBN Mojokerto Raya diharapkan tetap menjadi tulang punggung pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif di tengah tantangan global yang belum reda. (ima/uyo)