Tim penilai IGA yang dipimpin oleh Prof. Diah Natalisa hadir langsung di Balai Kota Mojokerto dan disambut oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Jumat (21/11/2025).

‎IM.com — Upaya Pemerintah Kota Mojokerto memperkuat budaya inovasi kembali diuji melalui tahap verifikasi lapangan Innovative Government Award (IGA) 2025, Jumat (21/11/2025).

‎Tim penilai IGA yang dipimpin oleh Prof. Diah Natalisa hadir langsung di Balai Kota Mojokerto dan disambut oleh Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari.

‎Dalam tahap penilaian ini, Kota Mojokerto memaparkan dua inovasi unggulannya, yakni Kencana Mojo dan Gaman Majapahit. Kedua inovasi tersebut menjadi fokus verifikasi sebagai bentuk pengamatan faktual terhadap dampak dan manfaat riil di masyarakat.

‎Tim melakukan wawancara langsung dengan para pelaksana layanan dan penerima manfaat untuk memastikan inovasi tidak hanya kuat secara konsep tetapi juga terbukti efektif di lapangan.

‎Untuk inovasi Kencana Mojo, tim penilai menggali praktik layanan melalui dialog mendalam bersama peserta Posbindu, tim PSC, serta Prameswari yang menjadi garda depan pelayanan kesehatan masyarakat.

‎Proses ini memastikan keberlanjutan dan konsistensi program dalam menghadirkan layanan kesehatan berbasis pemberdayaan.

‎Adapun pada inovasi Gaman Majapahit, verifikasi dilakukan melalui dialog bersama petugas mobil pajak keliling, pengelola bank sampah, hingga pihak yang berperan langsung dalam integrasi layanan perpajakan.

‎Pendalaman ini menjadi bukti nyata bahwa inovasi tersebut berjalan secara sistematis dan memiliki dukungan multipihak.

‎Prof. Diah Natalisa menjelaskan bahwa verifikasi lapangan merupakan tahap terakhir dari tiga fase penilaian IGA 2025. Sebelumnya, Kota Mojokerto telah sukses melalui penilaian dokumen indeks inovasi dan presentasi kepala daerah.

‎“Kami ingin melihat sejauh mana inovasi ini berdampak, bagaimana kebaruannya, serta potensi replikasinya. Semua itu harus terpotret nyata di lapangan,” jelasnya.

‎Ia menambahkan bahwa penilaian dokumen telah melewati proses evaluasi oleh akademisi Universitas Indonesia dan Universitas Hasanuddin.

‎Diah juga mengapresiasi keberanian Kota Mojokerto menghadirkan berbagai terobosan. “Inovasi tidak boleh berhenti. Semangat ini harus dijaga bersama, melibatkan ASN, masyarakat, dunia usaha, hingga pengelola bank sampah. Inilah contoh kolaborasi yang membangun rasa memiliki terhadap kemajuan daerah,” katanya.

‎Sementara itu, Wali Kota Mojokerto Ning Ita, menegaskan bahwa inovasi adalah strategi penting menghadapi keterbatasan wilayah dan sumber daya.

‎“Kota Mojokerto kecil, tetapi semangat inovasinya tidak kecil. Dengan keterbatasan yang ada, kami justru terpacu menghadirkan solusi kreatif untuk memperkuat pelayanan publik,” ujarnya.

‎Ning Ita menekankan bahwa inovasi bukan hanya tentang prestasi tetapi tentang menghadirkan kemudahan layanan yang cepat, adaptif serta  bermanfaat langsung bagi masyarakat.

‎Dengan terlaksananya verifikasi lapangan ini, Kota Mojokerto semakin dekat menuju penilaian akhir IGA 2025 dan berpeluang besar mempertahankan prestasi sebagai Kota Paling Inovatif. (kim/wid)

3

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini