IM.com – Pihak keluarga akhirnya merasa lega setelah warga setuju jenazah Nunuk Suwartini dimakamkan di tempat pemakaman Desa Ngares Kidul, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Jumat (15/2/2019) siang. Namun untuk mendapat persetujuan itu, keluarga Nunuk terpaksa memenuhi persyaratan yang diajukan warga.
Camat Gedeg, Tjatoer Edi Novianto mengatakan, keluarga Nunuk telah setuju untuk memenuhi permintaan warga yang disepakati dalam dialog dengan warga, tokoh masyarakat yang dimedasi oleh perangkat desa dan kepolisian. Syarat yang diminta warga diantaranya, pemakaman harus sesuai dengan cara umat muslim yakni jenazah Nunuk di dalam kubur diletakkan miring menghadap ke utara.
“Tidak boleh ada satu pun prosesi pemakaman secara nasrani dan tidak boleh ada tanda salip pada nisannya,” papar Tjatoer Edi Novianto.
Syarat lain, pihak keluarga dilarang membuat bangunan atau menghiasi makam Nunuk dengan pernak-pernik nasrani.
”Jenazah (Nunuk) dimakamkan di sebelah pojok barat laut tempat pemakaman desa,” ujarnya.
Pihak keluarga Nunuk memang tidak ingin mempermasalahkan persyaratan yang diajukan warga. Anak almarhum, Novi Tri Krisnawati malah merasa lega akhirnya bisa mencapai kesepakatan dengan warga untuk memakamkan jenazah ibunya.
“Yang penting Ibu bisa segera dimakamkan. Namun kami tetap akan memperjuangkan, agar anak dan cucu kami bisa mendapat tempat yang layak. Atau dibuatkan pemakaman sendiri untuk umat kristen oleh pihak desa,” tandasnya.
Sebelumnya, jenazah Nunuk mendapat perlakuan diskriminatif sebagai warga minoritas beragama nasrani, satu-satunya keluarga nonmuslim di Desa Ngares Kidul. Warga melarang jenazah Nunuk dimakamkan di Desa Ngares Kidul dengan dalih tempat pemakaman di desa itu adalah makam islam. (Baca: Miris, Jenazah dari Satu-Satunya Keluarga Nasrani di Desa Ini Ditolak Warga).
Namun berkat diskusi panjang yang dilakukan pihak gereja, perangkat desa, tokoh agama, Polsek, dan Kecamatan Gedeg, jenazah Nunuk akhirnya sepekat dimakamkan di pemakaman setempat, dengan beberapa syarat. (joe/im)
