IM.com – Dua remaja ditemukan tewas di parit Dusun/Desa Segunung, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Minggu (12/2/2017). Kondisi korban ditemukan luka pada dahi dan punggung. Sementara Polisi menduga kedua pemuda itu menjadi korban penganiayaan.
Kedua mayat ini pertama kali ditemukan anak punk, Ilham Fauzi (16), warga Wonokromo, Surabaya sekitar pukul 09.00 WIB. Bersama tiga temannya, dia sedianya menuju ke kawasan wisata Pacet. Namun, di tengah perjalanan, sekelompok anak punk ini turun dari pikap lantaran ingin buang air kecil, tepatnya di depan SMPN 1 Dlanggu.
“Tadi menumpang pikap turun di sini karena teman saya kebelet pipis, tapi dia melihat ada mayat di parit, kemudian saya memberitahu warga,” kata Ilham di lokasi.
Ilham mengaku tak mengenali kedua mayat pemuda tersebut. Kabar penemuan mayat ini sontak membuat warga sekitar berdatangan. Ratusan warga yang penasaran memadati lokasi penemuan mayat.
Mayat pertama dalam kondisi telungkup di parit dengan kepala menghadap ke utara. Korban memakai celana pendek jeans warna hitam dan kaus hitam bertuliskan “Saudara New Palapa” pada bagian punggung. Terlihat luka pada punggung bawah korban.
Sementara mayat ke dua dalam kondisi terlentang dengan kepala menghadap ke selatan, berjarak beberapa cm dari kepala mayat pertama. Korban memakai kemeja hitam, kaus dalam biru, dan celana pendek jeans warna biru dongker. Terdapat luka pada dahi korban. Kedua mayat pria ini dalam kondisi kaku namun belum membusuk.
Tak lama kemudian, tim identifikasi dari Polres Mojokerto tiba di lokasi melakukan olah TKP. Kapolsek Dlanggu, AKP Hery Siswanto mengatakan, kedua mayat laki-laki itu diperkirakan berusia 20 tahun.
Hasil pemeriksaan luar terhadap mayat pertama, terdapat luka di punggung bawah. Sementara pada mayat ke dua terdapat luka pada dahi. “Kami menduga kedua mayat ini korban penganiayaan. Untuk identitas belum kami temukan,” terangnya.
Namun, lanjut Hery, untuk memastikan penyebab kematian korban, pihaknya mengevakuasi kedua mayat itu ke RSUD Dr Soekandar Mojosari. “Untuk lebih jelasnya kami menunggu hasil autopsi,” tandasnya. (bud/uyo)