Bupati Mojokerto MKP didampingi wakilnya menerima audensi tim Aliansi Air sebuah forum yang akan melaksanakan program UNIDO untuk konservasi air

IM.com – Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bidang promosi dan percepatan pengembangan industri negara-negara berkembang, United Nations Industrial Development (UNIDO), meminta support (rekomendasi dan legitimasi) pada Pemerintah Kabupaten Mojokerto atas terbentuknya forum Aliansi Air, yang berorientasi pelestarian dan kelangsungan air.

Rombongan diterima langsung Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa dan Pungkasiadi, di peringgitan rumah dinas bupati, Kamis (16/2) pagi.

Corporate Communications & Sustainbility Manager PT. Multi Bintang Indonesia, Manorsa Tambunan, dalam sambutannya menjelaskan Aliansi Air merupakan hasil tindak lanjut workshop Water Stewardship pada tanggal 4-6 Oktober 2016 di Batu.

Lokakarya melibatkan sedikitnya 30 pihak untuk berembug bersama, mulai dari unsur perusahaan swasta pengguna air bersih DAS Brantas, LSM, BUMN dan BUMD, KLHK, Pemprov Jatim, serta Pemkab Mojokerto.

“Terbentuknya forum Aliansi Air merupakan tindak lanjut dari 12 hasil rumusan bersama, yang kami peroleh dari hasil workshop Water Stewardship. Kami ingin mensinergikan tiga stakeholder yang berkaitan dengan konservasi air (pemerintahan, swasta, dan NGO atau Non Government Organization),” jelasnya.

Selama ini lanjut Manorsa Tambunan, kebanyakan berjalan sendiri-sendiri, swasta dengan kegiatan Coorporate Social Responsibility (CSR), pemerintah berjalan dengan programnya, begitu juga akademisi dan masyarakat. “Kita ingin semuanya bersinergi dan berjalan berkesinambungan,” tandasnya.

12 prioritas usulan antara lain; konservasi di wilayah tangkapan air Sungai Cumpleng (hulu Sub-DAS Sadar), ketersediaan regulasi (PERDA/PERBUP), stop pengambilan air permukaan secara ilegal, penyelamatan sumber mata air melalui program konservasi dari CSR, kearifan lokal Majapahit (batik, sumber mata air, ikan khas dan penanaman bambu di sepanjang Sungai Brantas).

Termasuk pengembangan strategi berkelanjutan, penegakan hukum, membuat sumur resapan, pengembanag 3R (Reduce-Reuse-Recycle) air dalam pengolahan IPAL, mendidik warga lewat program penanaman (1 rumah, 5 pohon), kerjasama dengan pemangku kepentingan, dan pendidikan serta pengetahuan lingkungan bagi anak-anak.

Bupati Mojokerto memberi sinyal positif terbentukanya Aliansi Air. Menurutnya merupakan langkah baik demi upaya konservasi dan kelangsungan air di Kabupaten Mojokerto. “ Sebenarnya sudah kita pikirkan membuat bendungan air di daerah pegunungan wilayah kita. Namun kami masih merampungkan infrastruktur jalan sepanjang 1.100 km,” ujar bupati.

Wakil Bupati menambahkan, terjadi penurunan debit yang tidak pasti (misal air yang berlebih saat penghujan namun kekurangan kala kemarau), bisa diakibatkan matinya sumber mata air, berkurangnya tutupan lahan, banjir hingga penjualan air secara ilegal. “Pemerintah Kabupaten Mojokerto berkomitmen mendukung dan menyambut baik upaya tim Aliansi Air melalui visi misi konservasi air,” pungkasnya. (ika/uyo)

30

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini