IM.com – Penyekatan tidak hanya dilakukan di sejumlah pintu masuk ke wilayah Jawa Timur. Pos pengawasan dan penjagaan di lima titik perbatasan Kabupaten Mojokerto.
Lima pos check point berada di perbatasan Trowulan yang menjadi perbatasan Mojokerto-Jombang, Exit Tol Penompo. Lalu pos pemeriksaan di dekat Jembatan Ngrame, Kecamatan Pungging yang membatasi wilayah Kabupaten Mojokerto dengan Sidoarjo, serta Check Point yang berbatasan dengan Kabupaten Pasuruan ada di Taman Ganjaran, Trawas dan Wonosari, Ngoro.
Kelima pos pemeriksaan ini didirikan dan dijaga ketat jajaran Polres Mojokerto. Check point juga menandai Operasi Ketupat Semeru 2020 yang dimulai Jumat (24/4/2020).
Pos akan beroperasi selama 37 hari pelaksanaan Operasi Ketupat 2020 mulai 24 April sampai 31 Mei. Namun jangka waktu operasi pos check point itu tidak mutlak.
“Tidak menutup kemungkinan akan diperpanjang jika pandemi virus corona belum membaik,” Kasatlantas Polres Mojokerto, AKP AM Ridho Ariefianto.
Fungsi pos ini sedikit berbeda atau bertambah dibanding Operas Ketupat di tahun-tahun sebelumnya. Seiring dengan kebijakan larangan mudik, sejumlah pintu masuk di beberapa wilayah termasuk Mojokerto dilakukan penjagaan secara ketat.
Setiap kendaraan roda dua maupun roda empat dilakukan pengecekan terutama yang berplat nomor luar Mojokerto. Pemeriksaan ketat ini seiring diberlakukannya larangan mudik di tengah merebaknya Covid-19.
“Keberadaan pos pam yang dulunya untuk memantau keselamatan pemudik, kini dirubah dan dialih fungsikan sebagai pos check point (pemeriksaan),” ujar Kasatlantas.
Selain pemeriksaan kendaraan juga dilakukan pemeriksaan identitas penumpang kendaraan terkhusus yang roda empat ke atas.
”Pos pam yang dulunya disiapkan untuk pelayanan dan pengamanan mudik diganti menjadi pos check point dan dijadikan lokasi penyekatan warga yang ingin mudik,” terangnya.
Menurut Ridho, upaya penyekatan itu sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang kian merebak. Sasaran utamanya adalah masyarakat yang nekat mudik yang dimungkinkan rawan terjadinya penyebaran. Sehingga pihaknya melakukan pemeriksaan terhadap para pengendara yang masuk wilayah Mojokerto.
Karena itu pihaknya berharap kepada masyarakat Mojokerto untuk tidak mudik di tengah pandemi ini. ”Tetap ikuti himbauan pemerintah, lakukan protokol yang ada, jaga kesehatan dan imunitas tubuh dan tetap jauhi kerumunan,” tandasnya.
Dan apabila ditemukan orang luar maka akan diberhentikan. Bahkan bisa saja akan diperintahkan putar balik. ”Para pengendara dilakukan pengecekan suhu badan. Dan, Plat luar Jawa Timur akan di berhentikan,” tegasnya. (im)