
IM.com – Para pemimpin TNI AD dari Komandan Kodim hingga Komandan Korem dan Kepala Penerangan mengikuti vokasi komunikasi kepemimpinan yang diselenggarakan Universitas Indonesia bersama TNI AD secara virtual sejak November hingga Desember.
Penutupan kegiatan dilaksanakan secara virual di kesatuan masing masing Senin ( 28/12/2020) termasuk Komandan Korem 08t2/CPYJ Kolonel Inf M. Dariyanto.
Tujuan kegiatan itu menumbuhkan jiwa-jiwa komunikasi kepemimpinan pemimpin TNI AD berkualitas. Hari pertama, peserta dibekali materi dari berbagai fakultas yang ada di Universitas Indonesia.
Menejemen Komunikasi Kepemimpinan merupakan materi pertama. Materi itu berkaitan dengan tahap-tahap komunikasi seorang pemimpin kepada masyarakat maupun komunikasi kepada awak media.
“Menjadi seorang pemimpin tentunya harus melalui beberapa tahap seperti menjadi anggota atau pengikut (passenger) yang membutuhkan arahan serta pedoman dalam berorganisasi untuk bekal menjadi pemimpin. Selain itu, diberikan materi berkaitan dengan mindset-mindset pemimpin, hal-hal yang harus dimiliki dan dilakukan seorang pemimpin,” ujar Danrem 082/ CPYJ Kolonel Inf M. Dariyanto.
Pemimpin yang baik bukan dilihat dari seberapa banyak orang yang menjadi pengikutnya, bukan juga dilihat dari seberapa lama ia memimpin. Pemimpin yang baik dilihat dari seberapa banyak ia mampu menciptakan sosok pemimpin yang baru. Kepemimpinan menjadi salah satu faktor penting bagi keberhasilan sebuah organisasi.
Untuk mencapai keberhasilan kepemimpinan, diperlukan training organitation. Itu berguna sebagai jembatan kepemimpinan dan membangun fondasi kepemimpinan yang kuat. Banyak pemimpin yang tidak memiliki jiwa kepemimpinan sejak lahir, mereka berusaha untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan dengan berbagai cara, seperti mengikuti seminar kepemimpinan, berorganisasi, dan mengikuti training organitation.
Public Speaking, materi itu membahas cara pemimpin berbicara di depan publik. Berbicara di depan publik tidaklah mudah.
Pemimpin haruslah memiliki kemampuan public speaking yang cukup untuk berbicara di depan publik. Kemampuan itu membantu meminimalkan rasa panik, grogi, dan malu. Untuk mengatasi itu, beberapa materi seperti solusi ketika mengalami kegugupan, konsep dasar, teknik, bentuk, relasi, dan media komunikasi.
Para peserta mendapat wawasan baru mengenai cara mengatur sebuah forum agar berjalan kondusif. Itu termasuk menjalankan tata tertib berlangsungnya sebuah forum serta tata cara pengambilan suara dalam forum. Vokasi ditutup Anton Sihombing dan Dias Pramita. (penrem 082)