IM.com – Gubernur Jawa Timur meminta Pemkab Mojokerto dan pemerintah daerah lain melakukan perluasan digitalisasi dalam pembangunan. Program ini harus dilakukan secara cepat dan menyeluruh.
Arahan ini disampaikan Gubernur Khofifah pada pidato sambutan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur tahun 2022 di Grand Ballroom Hotel Shangri-La Surabaya, Kamis (15/4/2021) pagi. Dalam acara ini, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dan kepala daerah lain di Jatim menandatangani Pembentukan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
Baca juga: Pemkot Mojokerto Raih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Terbaik III
Baca juga: Pemkab Mojokerto Luncurkan Tiga Aplikasi Digital
“Digitalisasi di daerah butuh percepatan, sekaligus perluasan. Ada yang mampu cepat, tapi tidak bisa memperluasnya. Padahal keduanya harus jalan bersama,” kata Khofifah.
Menurut gubernur, digitalisasi sebagai bagian dari kerangka penting jalannya pembangunan di Jawa Timur. Digitalisasi bahkan disebut sebagai salah satu strategi menekan angka kemisikinan.
“Cashless termasuk salah satu upaya digitalisasi dan strategi menurunkan kemiskinan. Non tunai menjadi hal yang lebih efisien dan efektif saat ini. Perbankan harus berseiring, begitupun dengan daerah,” paparnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Ketua DPRD Provinsi Jawa Timur Kusnadi, Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Simanjuntak dan Kepala Perwakilan BI Jatim Difi Ahmad Johansyah. Acara ditutup dengan Penandatanaganan Berita Acara Kesepakatan Hasil Musrenbang. (im)