IM.com – Penyelidikan kasus tewasnya seorang pekerja pabrik kertas PT Pakerin di Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, memuncunkan fakta baru. Korban terjatuh ke dalam tandon bubur kertas (pulp) sampai meninggal dunia akibat keracunan gas.
Fakta keracunan ini terungkap dari hasil autopsi jenazah korban Slamet Agus (43) warga Desa Selotapak, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto. Racun itu dapat dilihat dari kondisi paru-paru, ginjal, hati, limpa dan jantung yang berubah menjadi gelap kehitaman akibat paparan zat kimia.
“Informasi yang kami dapat dari dokter yang melakukan autopsi bahwa ada tanda-tanda keracunan gas yang ditemukan pada jenazah korban,” ungkap Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Andaru Tiksnarto Rahutomo, Rabu (2/6/2021).
Namun, pihaknya belum bisa memastikan jenis racun yang memapar korban. Untuk itu, penyidik Satreskrim meminta bantuan Tim Forensik Labfor Polda Jatim melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Masih dilakukan proses laboratorium di Labfor Polda Jatim, kita tunggu,” ucap Andaru.
Sementara dalam proses penyidikan kasus ini, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi dari PT Pakerin. Sudah ada lima orang yang dipanggil, di antaranya pegawai yang menjabat manajer dan pengawas.
“Kami belum bisa sebut jumlahnya, yang pasti sudah lebih dari lima orang. Termasuk manager maupun pengawas perusahaan,” ujar Andaru.
Selain fokus pada pemeriksaan saksi dan pihak management PT Pakerin, polisi juga bakal melakukan uji laboratorium kandungan cairan di dalam tandon bagian cahst 309 PT Pakerin yang diduga mengakibatkan ketiga karyawan itu mengalami keracunan. Sampel itu dikirim ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim untuk mengetahui kandungan gas.
“Untuk jenis gasnya sedang kami selidiki. Sudah kami bawa ke lab (Laboratorium Forensik Cabang Surabaya Polda Jatim) untuk diuji. Karena dari hasil autopsi pihak medis (RS Bhayangkara Pusdik Sabhara Porong Sidoarjo) korban (meninggal) mengalami keracunan gas,” ungkapnya.
Selain Slamet, ada dua pekerja lain dalam kondisi kritis diduga juga mengalami keracunan yakni Suriyono (56), warga Desa Tlasih, Kecamatan Tulangan serta Subandi (51), warga Desa Jatikalang, Kecamatan Prambon, Sidoarjo. Namun Andaru belum mengetahui kondisi terkini dua korban lain yang kritis dan sedang menjalani perawatan medis.
“Semoga kondisinya semakin membaik. Kami membutuhkan keterangan dari yang bersangkutan,” tuturnya. (im)