Sopir bus dan truk muatan demo memprotes penutupan Jalan Raya Mojokerto-Jombang, tepatnya di depan PPST Trowulan, Selasa (13/7/2021) mulai pukul 18.00 WIB sampai pukul 03.00 WIB.

IM.com – Kericuhan terjadi antara para sopir bus dan truk dengan aparat kepolisian di Jalan Raya Mojokerto-Jombang, tepatnya di kawasan Mojoagung, Selasa (13/7/2021) malam. Keributan dipicu aksi protes para pengendara yang terjebak kemacetan sepanjang 2 km akibat penutupan jalan di pos penyekatan PPST Trowulan dimajukan dua jam mulai pukul 18.00 WIB.

Pantauan di lokasi, sopir truk muatan mengeluh penutupan  jalan nasional yang dilakukan lebih awal menyebabkan kemacetan sepanjang 2 km. Akibatnya,  para pengendara tidak bisa sampai ke tujuan sesuai jadwal.

“Saya tidak tahu kalau penyekatan dimajukan menjadi pukul 18.00 WIB, tidak ada informasi sama sekali,” kata salah seorang sopir truk muatan pakan ternak, Pramono (58).

Purnomo saat itu dalam perjalanan mengantarkan pakan ternak dari Jombang ke Surabaya, melewati Jalan Raya Mojoagung.  Namun ia harus terjebak macet di Jalan Raya Mojoagung, Jombang, sejak pukul 17.00 WIB.

“Kendaraan tidak bisa bergerak sama sekali. Kalau tidak ada penyekatan, sekitar pukul 19.00 WIB saya sudah sampai. Saya merasa dirugikan, bahan bakar tambah, pengeluaran otomatis tambah,” tandas pria asal Jombang itu.

Video aksi demo sopir truk dan bus yang terjebak kemacetan di Jalan Raya Mojoagung, Jombang:

Bukan hanya truk muatan dan bus angkutan umum, kendaraan pribadi tak luput dari kemacetan. Beberapa mobil dari arah Mojokerto menuju Jombang yang mencoba putar balik pun masih terjebak macet di Trowulan.

“Saya dari Pandaan mau pulang ke Jombang, tapi ditutup. Saya putar balik, lalu kena macet juga di Trowulan sampai malam ini,” ungkap Bagus, pengemudi mobil pribadi.

Ia berharap, petugas tidak menutup jalan raya yang menjadi jalur utama antar kota dan provinsi seperti Jalan Raya Mojokerto-Jombang. Karena banyak kendaraan yang melintasi jalan nasional itu untuk keperluan yang mendesak.

“Mereka (para sopir) juga diburu logistiknya cepat diantar agar tidak busuk,” imbuh Bagus.

Sementara Kapolsek Trowulan AKP Imam Mahmudi membenarkan adanya penutupan Jalan Raya Trowulan sejak pukul 18.00 WIB sampai 03.00 WIB dini hari. Menurutnya, kebijakan itu akan diberlakukan sampai berakhirnya PPKM Darurat pada 20 Juli 2021.

“Mudah-mudahan tidak ditambah, kita melihat situasi, menunggu perintah dari pimpinan nanti,” terangnya.

Terkait terjadinya kemacetan arus lalu lintas hingga menyebabkan berhenti total, kaposek mengaku telah melakukan sosialisasi melalui brosur dan banner. Namun pemberitahuan itu hanya dipasang di perbatasan Mojoagung, Jombang-Trowulan, Mojokerto.

“Kemacetan sekitar 2 kilometer. Kasatlantas Polres Mojokerto akan berkoordinasi dengan Kasatlantas Jombang untuk memasang banner sosialisasi. Supaya sopir-sopir mengetahui kalau ada penutupan lebih awal,” tuturnya. (im)

347

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini