Ketua Sub Komite LLAJ KNKT, Ahmad Wildan membeberkan hasil investigasi kecelakaan bus pariwisata di Tol Sumo, kepada wartawan di Mapolresta Mojokerto, Rabu (18/5/2022).

IM.com – Kecelakaan maut bus pariwisata PO Ardiansyah di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) kilometer 712+400/A disebabkan pengemudi mengantuk. Temuan terbaru, si sopir cadangan Ade Firmansyah (29) yang sejatinya berstatus kernet itu ternyata sampai tertidur lelap saat mengemudikan bus S 7322 UW tersebut hingga menabrak tiang beton VMS.

Fakta ini diungkap berdasar hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Indikasi sopir bus tertidur lelap dapat disimpulkan dari tidak adanya bekas pengereman. (Baca: Tidak Ada Bekas Pengereman di Lokasi Kecelakaan di Tol Sumo, Sopir Bus Tak Punya SIM)

Selain itu ditemukan goresan di pagar pengaman jalan yang menunjukkan bus sempat menyerempet sebelum menghantam batu pembatas dengan keras. Kemudian menabrak tiang beton VMS (Variable Message Sign).

Benturan keras membuat bus terguling dan hancur. Sementara tiang VMS yang terbuat dari beton roboh.

“Rem juga tidak ada masalah. Kendaraan menabrak batu besar saja dia tidak sadar. Dia sadarnya itu setelah manabrak tiang VMS itu. Dari situ kita menyimpulkan, pengemudi kalau tidak pingsan, ya tertidur lelap,” tutur ujar Ketua sub komite LLAJ KNKT, Ahmad Wildan kepada wartawan di Mapolresta Mojokerto, Rabu (18/5/2022).

Kecelakaan ini menyebabkan 14 penumpang meninggal dunia. Dan 19 orang lain termasuk awak bus luka-luka. (Baca: Ini 6 Fakta Kecelakaan Tragis Bus Wisata Tewaskan 14 Orang di Tol Sumo)

“Tadi saya mau pastikan. Nah ternyata dia tertidur pulas. Dia kehilangan kesadaran dua menit sebelum kejadian, itu penjelasan dia,” tambah Wildan.

Fakta lain mengindikasikan sopir mengemudikan bus dengan kecepatan tinggi selama melaju di jalan tol. Hal itu disinyalir berdasar singkatnya waktu perjalanan wisata dengan rute tujuan Lembah Dieng, Wonosobo dan Yogyakarta Malioboro, Yogyakarta ditempuh hanya dalam tempo dua hari.

Wildan menyebutkan, bus membawa rombongan wisata ke tujuan secara estafet berangkat dari Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal, Surabaya pada Sabtu (14/5/2022) malam dengan tujuan Lembah Dieng. Esok harinya, tanpa istirahat yang cukup, bus langsung mengantar rombongan ke Malioboro.

Minggu (15/5/2022) tengah malam sekira pukul 24.00 WIB, awak bus memforsir energinya untuk membawa rombongan pulang ke Surabaya. Sekitar 6 jam kemudian, bus sudah sampai di lokasi kecelakaan Senin (16/5/2022) yakni KM 712+400 Tol Sumo tepatnya di Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Mojokerto.

“Perjalanan cepat estafet dari Surabaya ke Dieng dan Malioboro dan kembali pulang hanya dua hari. Rentang waktu itu sudah sangat cukup membuat orang lelah,” cetus Wildan.

Tak heran jika sopir utama bus, Ahmad Ari Ardiyanto (31), warga Desa Mboteng, Kecamatan Menganti, Gresik, akhirnya memilih beristirahat selama perjalanan pulang dari Yogyakarta ke Surabaya. Sementara kemudi bus diserahkan kepada kernetnya, Ade Firmansyah (29) yang tidak memiliki surat izin mengemudi (SIM) B1 dan diduga mengkonsumsi narkoba berdasar hasil tes urine.

“Hari ini kita ambil darah dan akan kita serahkan ke Labfor untuk mengetahui kandungan apa yang ada di pengemudi,” kata Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Latief Usman, Selasa (17/5/2022).

Polisi juga mendalami dugaan lokasi Ade memakai narkoba. (Baca: Hasil Tes Urine Sopir Bus Kecelakaan di Tol Sumo Positif Narkoba)

“Kita masih mendalami dia memakai (narkoba) dimana, apakah di Wonosobo atau di lokasi lain. Nantinya untuk kasus ini kita serahkan ke Resnarkoba untuk dilakukan pendalaman,” imbuhnya.  

Sementara Ade sendiri mengakui memang mengantuk dan sempat tertidur saat mengemudikan bus. Namun warga Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya itu membantah mengkonsumsi narkoba.

“Iya mengantuk,” ucap Adhe kepada beberapa awak media di ruang perawatan, Selasa (17/5/2022).

Bus PO Ardiansyah dengan nopol S 7322 UW membawa 31 penumpang asal Benowo, Surabaya, dari arah barat ke timur mengalami kecelakaan di KM 712+400 jalur A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) Jawa Timur, Senin (16/5/2022). Sopir bus disinyalir melajukan kendaraannya dengan kecepatan sekitar 100 kilometer per jam di lajur lambat.

Saat bus tiba di km 712.400/A, kendaraan oleng ke kiri dan menabrak tiang beton VMS (Variable Message Sign) di pinggir bahu jalan tol. Bus terpental hingga terguling. Akibat kecelakaan ini, sebanyak 13 penumpang tewas di lokasi kejadian, satu penumpang meninggal di rumah sakit. Sementara 19 lain mengalami luka berat. (cw)

240

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini