IM.com – Silang pendapat antar pimpinan cabang menaikkan suhu politik internal Partai Demokrat Jawa Timur jelang pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda), Kamis (20/1/2022). Ketua DPC PD Kabupaten Mojokerto Ayub L Busono mengkritik pernyataan salah satu pimpinan cabang lain yang dinilai tidak mencerminkan semangat dan sikap demokratis.
Menurut dia, tidak seharusnya seorang pimpinan cabang bahkan yang masih menjabat Pelaksana tugas (Plt), menyerahkan hak memilih di Musda kepada ketua umum. Sebab, lanjutnya, hal itu sama saja dengan mengembalikan amanat sebagai pimpinan yang diberikan oleh Ketua Umum PD Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Kritikan Ayub tersebut secara jelas menyasar Plt Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Lumajang, Reno Zulkarnaen. Sebelumnya, ia menyatakan akan memberikan hak suaranya untuk memilih Ketua DPD PD Jawa Timur kepada Ketua Umum AHY.
“Sebagai kader Partai Demokrat saya menyayangkan statemen Reno, tidak seharusnya dia mengatakan akan menyerahkan suara kepada Ketua Umum AHY,” tandas Ayub.
Ayub mengatakan, pernyataan Reno dapat merusak kondisi dinamis di internal PD yang tengah berlangsung jelang Musda. Seharusnya, sebagai ketua DPC dan seluruh pemilik suara di Musda itu lanjutnya, melakukan hak untuk memilih Ketua DPD Partai Demokrat Jatim.
“Ini sama saja tidak menghidupkan demokrasi di Partai Demokrat Ini kok malah dikembalikan lagi ke Ketua Umum. Etikanya dimana?,” cetus Ayub. Sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPC Partai Demokrat Lumajang, tugasnya adalah menjalankan amanat dan mandat seperti memberikan suara di Musda ini.
“Tolong jalankan amanat Ketum AHY dan jangan dikembalikan lagi ke Ketum,” imbuhnya.
Dalam Musda Partai Demokrat Jatim, daftar kandidat ketua mengerucut pada dua nama yakni Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak dan Bayu Airlangga, menantu mantan Ketua PD Jatim Soekarwo. Kedua nama ini mengantongi dukungan relatif berimbang dari para pemilik suara yakni 38 Ketua DPC. (im)