Rakornas Penanggulangan Bencana Tahun 2022 dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo dari Istana Kepresidenan Bogor

IM.com – Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Unang Sudargo, S.H.,M.M didampingi Kasrem 082/CPYJ Letkol Arm Beni Sutrisno. S. Sos dan para Kasi mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Penanggulangan Bencana Tahun 2022 secara Video Conference yang di buka langsung oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo, bertempat di Ruang Puskodalops Makorem 082/CPYJ Jalan Veteran Nomor 3 Kota Mojokerto. Rabu (23/02/2022)

Kegiatan Rakornas Penanggulangan Bencana dilaksanakan dalam rangka koordinasi dan sinergitas penanggulangan bencana dengan mengusung tema *KOLABORASI DAN INTEGRASI DALAM MEWUJUDKAN KETANGGUHAN BANGSA DALAM MENGHADAPI BENCANA*

Rakornas Penanggulangan Bencana Tahun 2022 dibuka oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo dari Istana Kepresidenan Bogor didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto.

Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang telah mendedikasikan tenaga, fikiran dan waktunya dalam menangani bencana yang melanda Indonesia.

Jokowi menyadari jika negara Indonesia berada di lingkaran cincin api yang berpotensi terjadi bencana alam setiap harinya. Untuk itu peran BNPB dan BPBD sangatlah penting dalam penanggulangan bencana.

“Sebagai Negara yang dilingkari oleh ring of fire dengan wilayah yang sangat luas bencana merupakan keseharian kita, indonesia termasuk 35 negara yang paling rawan resiko bencana di dunia, hampir setiap hari ada bencana di beberapa wilayah indonesia,”jelas Presiden

Presiden meminta kebijakan Nasional dan Daerah harus sensitif terhadap penanganan bencana, penekanan Presiden untuk BNPB harus berbenah diri yakni:

1. Daya kerja BNPB harus siaga, antisipatif, responsif dan adaptif
2. Orientasi terhadap pencegahan harus diutamakan.
3. Infastruktur untuk mengurangi resiko bencana harus ditingkatkan dan dilakukan bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat.
4. BNPB harus aktif/berkolaborasi mengajak seluruh aparatur pemerintah pusat maupun daerah untuk tanggap bencana.
5. Bangun edukasi/latih masyarakat untuk tanggap bencana.

“Kecepatan adalah kunci menyelamatkan dan mengurangi jatuhnya korban,”ujar presiden

Memberikan edukasi dan literasi kepada lingkungan sekolah maupun masyarakat terkait dengan bencana, katena masyarakat harus tanggap brncana ,”jelas Presiden

Kegiatan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari para Menteri.

Sementara itu Danrem 082/CPYJ Kolonel Inf Unang Sudargo menyampaikan, apa yang disampaikan Presiden cukup jelas terkait dengan pelaksanaan penanggulangan bencana.

“Para Dandim agar berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk dapat merencanakan agar tidak timbul bencana, siapkan jalur evakuasi, ajak aparatur pemerintah dan edukasi masyarakat untuk tanggap bencana,” ujar Danrem.
(Penrem CPYJ)

74

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini