IM.com – Kursi pimpinan DPRD Kota Mojokerto yang kosong pasca OTT KPK, kini sudah terisi. Ketua DPC PDIP Kota Mojokerto Febriana Meldyawati dikukuhkan menduduki pucuk pimpinan dewan menggantikan Purnomo. Dia berkomitmen menghindari suap dan siap diawasi
publik.
Pelantikan PAW Ketua Pimpinan DPRD Kota Mojokerto itu berlangsung di ruang rapat kantor dewan di lantai dua. Ketua Pengadilan Negeri Mojokerto mengambil sumpah sang ketua dewan yang baru. Paripurna istimewa ini hanya dihadiri 15 anggota dewan, Wakil Wali Kota Suyitno dan sejumlah pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Sebagai Ketua DPRD yang baru, Melda, panggilan akrab Febriana Meldyawati menilai, OTT kasus suap yang dilakukan KPK pertengahan Juni lalu sebagai pelajaran berharga. Perempuan yang sebelumnya menjabat Ketua Komisi III DPRD ini berkomitmen menekan praktik suap di lingkungan dewan.
“Semua bisa saling mengawasi, termasuk publik. Kritik kami sangat senang, biar sama-sama enak,” kata Melda kepada wartawan usai dilantik, Rabu (26/7/2017).
Disinggung proses pemeriksaan KPK terhadap anggota dewan yang terus berjalan, Melda menyerahkan sepenuhnya ke proses hukum. Dia memilih fokus melanjutkan pekerjaan rumah di DPRD Kota Mojokerto yang praktis mandek sejak adanya OTT KPK.
“Kami fokus dulu di kerja kami. Besok langsung ada paripurna LPPA (laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran 2016). Dengan waktu yang mepet, kami optimis semua itu akan selesai,” tegasnya.
Sekretaris DPRD Kota Mojokerto Mokhamad Effendy mengatakan, saat ini tinggal kursi dua wakil ketua dewan yang masih kosong. Menurut dia, PKB telah mengajukan usulan calon pengganti Abdullah Fanani, yakni Junaedi Malik, anggota Komisi II. Sementara pengganti Umar Faruq dari PAN, masih dalam pembahasan di internal partai.
“Usulan dari PKB udah kami paripurnakan 24 Juli malam, hasilnya sudah kami kirim ke gubernur kemarin melalui wali kota. Saat ini kami menunggu putusan gubernur,” terangnya.
Meski semua agenda kerja DPRD bisa jalan hanya dengan satu pimpinan definitif, Effendy berharap agar PAN segera mengajukan usulan. “Harapan kami pelantikan ke dua wakil ketua dewan bisa bersamaan,” tandasnya.
Melda menggantikan kursi Purnomo yang ditangkap KPK dalam OTT, Jumat (16/6) malam. Selain kader PDIP, KPK juga meringkus Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PAN Umar Faruq, Wakil Ketua DPRD dari Fraksi PKB Abdullah Fanani dan Kepala Dinas PUPR Wiwiet Febryanto. (kus/uyo)