IM.com – Iklim sepakbola di Bumi Majapahit bakal kembali bergelora. Setelah hampir 5 tahun tidur, tim kebanggan arek Mojokerto, PSMP, bangkit untuk ikut menggairahkan kompetisi Liga Indonesia dari kasta ketiga.
Mengusung jargon ‘Wayahe Bangkit’, Persatuan Sepakbola Mojokerto Putra (PSMP) terbangun dari tidur panjang setelah dibanned PSSI buntut pengaturan skor. Tim berjuluk The Lasmojo di bawah manajemen yang dinakhodai Firman Effendy selaku Ketua Umum akan mengarungi kompetisi Liga 3 mulai musim 2023 ini.
“Pasca sanksi yang diterima oleh PS Mojokerto Putra, saya berharap agar ke depan tim ini dapat berkolaborasi dengan baik. Tahun lalu kami berusaha untuk maju ke Liga 3 Jatim meski dengan terseok-seok,” ungkap Firman Effendy dalam Konferensi Pers di gedung Mandiri Futsal, GSG BIMA, Jetis, Mojokerto, Sabtu (11/02/2023).
Firman memastikan PSMP tetap bermarkas di Mojokerto. Komitmen itu diwujudkan dalam bentuk Piagam Kesepakatan.
“Saya berjanji untuk tidak memindahkan PS Mojokerto Putra. Sampai kapanpun harus tetap di Mojokerto dan juga tidak merubah identitas PSMP yang kita cintai ini,” terang Firman.
Selain itu, Firman juga menargetkan The Lasmojo agar selalu mengikuti kompetisi resmi dari PSSI setiap tahun. Selain itu Firman menyampaikan terimakasih dan ucapan mohon maaf kepada suporter PSMP Mojokerto.
“Terimakasih kepada tim, kepada suporter PSMP Mojokerto selalu mensuport. Walaupun kita sempat vakum tiga tahun, namun kita harus bangkit kembali dan menjadi yang terbaik,” tandasnya.
Presiden Klub PSMP, Raja Siahaan menguatkan pernyataan Firman terkait kepastian home base. Ia menegaskan piagam kesepakatan telah ditandatangani manajemen dan suporter.
“Hari ini kita ada penandatanganan piagam yang isinya saya berjanji untuk tidak memindahkan PS Mojokerto Putra untuk tetap berada di Mojokerto dan juga tidak merubah apapun tentang PSMP,” tegasnya.
Ihwal jargon ‘Wayahe Bangkit’, Raja Siahaan menyatakan, dua kata itu bukan semboyan biasa. Ia mengungkapkan, motto tersebut mengandung ruh untuk kebangkitan PSMP yang bisa menggugah semangat seluruh masyarakat, terutama para pecinta bola di Mojokerto.
“Tim kami mengeluarkan slogan yang kami harapkan dapat mempersatukan seluruh suporter yakni ‘wayahe bangkit’ jadi kalau saya katakan PS Mojokerto Putra, jawabnya wayahe bangkit,” bebernya.
Konferensi pers dan tasyakuran kebangkitan PSMP dihadiri oleh Askab Ketua PSSI Mojokerto KH Fatkhur Rohman, Pelatih PS Mojokerto Putra Teddy Arif Prianto dan segenap suporter juga loyalis The Lasmojo. Acara dilanjutkan dengan penandatanganan kerjasama dan ditutup dengan pemotongan tumpeng.
“Dalam hal ini saya secara pribadi sebagai ketua PSSI Mojokerto harus turun dan memberi support secara langsung kepada PS Mojokerto Putra,” kata Fatkhur Rohman.
Fatkhur mengatakan, selain mengembalikan kejayaan sepakbola Mojokerto, ia meminta PSMP mampu menebarkan iklim sepakbola yang sportif dan damai. Harapan tersebut juga ditujukan kepada para suporter dan loyalisnya.
“PS Mojokerto Putra juga harus mampu mendamaikan dan menyegarkan dunia sepak bola khususnya di wilayah mojokerto,” tandasnya. (im)