IM.com – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati bersama Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro beserta jajaran Forkopimda Mojokerto Raya melakukan rapat koordinasi jelang akhir tahun 2023. Agenda ini dalam rangka menciptakan situasi aman dan nyaman menyongsong tahun baru 2024 di Bumi Majapahit.
Rapat koordinasi berlangsung di ruang kerja PJ Wali Kota Mojokerto, Kamis (28/12/2023) pagi. untuk membahas persiapan pengamanan malam tahun baru 2024. Turut hadir Sekretaris Daerah Kabupaten Mojokerto Teguh Gunarko dan segenap jajaran Forkopimda.
Bupati Ikfina Fahmawati menjelaskan, bahwa Pemkab Mojokerto telah melakukan mitigasi kerawanan-kerawanan bencana alam di wilayah Kabupaten Mojokerto sejak tahun 2021. Pihaknya juga mengantisipasi banjir periodik yang sudah diprediksi.
“Contohnya kasus tahun 2020 dan awal 2021 di Desa Tempuran Kecamatan Sooko. Wilayah tersebut posisinya cekung, sehingga kita juga kerjasama dengan BBWS. Termasuk luapan-luapan di Mojoanyar, pada 2023 kita sudah selesaikan pembangunan 6 pintu air agar lebih lebar sebagai bentuk antisipasi dan meminimalisir,” katanya.
Bupati Ikfina juga mengatakan, dalam mempersiapkan jelang tahun baru 2024, Pemkab Mojokerto telah melakukan cek daerah wisata yang ada di Bumi Majapahit serta memberikan himbauan peringatan di sekitar kawasan tempat wisata.
“Kami sudah cek jalur wisata, dan dipasang banner-baner peringatan tanda bahaya sekitar kawasan Pacet serta Trawas. Terutama area Perhutani ke bawah, yang posisinya terkikis air hujan. Perbaikan akan kita lakukan tahun depan. Arah Padusan Pacet sudah dilebarkan, dan Insya Allah tidak ada jalur yang membahayakan,” tuturnya.
Pj Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro mengungkapkan, bahwa konflik perguruan pencak silat menjadi atensi bersama. Sehingga terkait rencana pengamanan malam tahun baru 2024 harus menjadi satu yakni aglomerasi Mojokerto Raya.
“Kita juga harus samakan persepsi persiapan malam nataru terutama rekayasa lalu lintas. Diperkirakan ada 107 juta orang bergerak di Jawa Timur. Sehingga yang jadi atensi kerawanan di kabupaten adalah karena banyaknya destinasi wisata atau jujukan libur nataru. Kita harus sama-sama saling kerjasama,” jelasnya.
Ali Kuncoro juga menambahkan, dalam memprediksi puncak musim hujan pada awal tahun 2024, Ia telah menginstruksikan kepada seluruh camat dan lurah untuk mengecek saluran irigasi dan pemangkasan pohon yang rawan tumbang untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di wilayah kota Mojokerto.
“Namun masalah kami adalah tidak memiliki BPBD sendiri, sehingga gabung jadi satu dengan Satpol PP. Maka dari itu, kami sangat bergantung di BPBD Kabupaten Mojokerto,” bebernya.
Diketahui, pada pelaksanaan keamanan jelas tahun baru 2024, pihak kepolisian juga telah mempersiapkan beberapa konsep untuk pengamanan, yakni pihak kepolisian akan memfokuskan pada titik-titik keramaian seperti di alun-alun kota Mojokerto, Jembatan Rejoto, Kota Mojokerto, dan beberapa tempat keramaian dan wisata yang ada di Mojokerto Raya. (im)