IM.com – Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Mojokerto merancang program pembentukan kampung binaan dengan memanfaatkan CSR. Ada 28 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai dana pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Kepala Diskopum Kab. Mojokerto, Yoko Piyono menerangkan, pihaknya akan menggandeng 28 BUMN melalui CSR untuk melakukan pembinaan UMKM. Rencananya akan ada 28 BUMN untuk menciptakan kampung binaan BUMN.
Corporate Social Responsibility (CSR) dapat dikatakan sebagai kontribusi perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen dampak terhadap seluruh pemangku kepentingannya.
Pihaknya juga akan membuat forum-forum masyarakat yang kemudian disatukan. Selanjutnya didorong agar tumbuh bermacam asosiasi dalam kampung binaan BUMN. Untuk saat ini yang sudah terbentuk adalah UMKM kuliner.
“Sudah ada Asosiasi Penggerak Enterpreneur Mojokerto alias APEM kemudian merambah ke UMKM batik. Kita sudah memetakan enam kampung batik menjadi kelompok binaan batik di bawah naungan Diskopum. Seperti di Dawarblandong, Jatirejo, Trowulan dan Pacet,” ujarnya.
Batik menjadi kampung percontohan pertama, karena Mojokerto punya batik khas Majapahit. Sebagai pendampingan usaha, Diskopum akan membantu promosi dan pemasaran dan proyeksinya bisa menciptakan pertumbuhan usaha baru.
Menurut Yoko, “Harapannya program ini mampu menopang perekonomian masyarakat. Kalau banyak yang memiliki usaha dengan jumlah di atas dua persen dari populasi warga Kabupaten Mojokerto berarti bisa diartikan sektor ekonominya berkembang. Yang sudah lama berdiri tetap dibina, tetapi juga berusaha menumbuhkan peminat usaha yang baru.” (ning/uyo)