Meteran air bersih yang dikelola BUMDes Pesanggrahan, Mojokerto mati hampir sebulan.
Meteran air bersih yang dikelola BUMDes Pesanggrahan, Mojokerto mati hampir sebulan.

IM.com – Hampir satu bulan, warga Dusun Ketidur, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto tidak mendapatkan pasokan air bersih.

Masyarakat yang menggantungkan air bersih dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Tirta Buana Dusun Ketidur, Kabupaten Mojokerto terpaksa mengambil air di rumah warga luar desa.

“Terpaksa mengungsi untuk mengambil air di tetangga yang punya sumur. Lama-lama kan kita juga malu minta air di tetangga walaupun kita memberi uang untuk listriknya,” kata salah seorang pelanggan air bersih BUMDes, Siti Mutmainah, Sabtu (15/6/2024).

Perempuan 49 tahun ini menyesalkan tidak adanya penanganan dari pihak BUMDes, untuk menyelesaikan persoalan pelanggan air bersih.

Padahal, masyarakat yang menggunakan air dari BUMDes Dusun Ketidur, tidak pernah telat membayar.

Tetap Ditarik Iuran

Diungkapkan Siti Mutmainah, meski kondisi air bersih yang disalurkan BUMDes Dusun Ketidur, tidak mengalir. Namun, pelanggan tetap dikenakan iuran bulanan sebesar Rp21 ribu.

“Kalau airnya tidak mengalir seperti ini saya membayar Rp20 ribu-Rp30 ribu. Kalau mengalir deras, ya saya membayar Rp40 ribu per bulan,” kata Mutmainah.

Diceritakannya, sebelum air mati total. Pihak pengelola memberlakukan penggunaan secara bergilir dengan warga desa dan warga Perumahan Pesanggrahan.

Untuk warga desa bisa menggunakan air mulai pukul 21.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB, sedangkan warga perumahan mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB.

“Sebelum air mati sepetti sekarang ini, airnya mengalir tapi kecil, di sini mulai mengalir mulai jam 9 malam sampai subuh, sudah mati. Tapi di perumahan pagi sampai malam masih mengalir Lah buat kita kan yang bekerja tidak punya air apabila berangkat kerja, imbuh Siti.

Sementara itu, pegawai Bumdes Moh Anis mengatakan, ada kerusakan pompa air dikarenakan alat pompa air untuk pengaliran warga desa sejak 8 tahun tidak pernah di ganti.

“Kendalanya paralonnya putus di tenggah, jadi warga tidak tahu apabila ada troble di dalam sumur. Begitu alat pompa airnya jatuh ke dalam sumur . Akibatnya satu minggu lebih tidak bisa diangkat. Baru 12 hari bisa diangkat dari kedalaman 100 meter,” jelas Anis.

“Alhamdulillah pompa air satu set sudah dibelikan dari desa. Sekarang tnggal pasang saja. Hari ini sudah dilakukan pemasangan,” tambah dia.

Anis juga menambahkan, untuk kompensasi warga yang tidak mendapatkan air bersih selama tiga minggu ini masih dalam pembahasan pemerintah desa. (rik)

72

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini