Persiapan pemakaman pria yang hidup kembali di desa Bandung Kecamatan Gedeg Mojokerto.
Persiapan pemakaman pria yang hidup kembali di desa Bandung Kecamatan Gedeg Mojokerto.


IM.com – Warga Desa Bandung, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto bermama Edi Subagio yang hidup kembali setelah sempat dikabarkan meninggal dunia oleh pihak keluarga. Ternyata ada kesalahpahaman pihak keluarga menerima informasi dari rumah sakit.

Peristiwa itu terjadi pada Senin (1/7/2024) sekira pukul 19.00 WIB.

Mendengar kabar Edi Subagio meninggal dunia di rumah sakit, warga Desa Bandung, Kecamatan Gedeg beramai-ramai takziah dan mempersiapkan pemakaman. Termasuk menggali lubang makam.

Namun pada pukul 21.00 WIB pihak perangkat desa mendatangi rumah sakit untuk melihat kondisi Edi Subagio ternyata masih hidup di rumah sakit.

Seksi Pelayanan Keperawatan RSUD RA Basoeni, Suryaningsih meluruskan peristiwa yang sempat membuat heboh tersebut.

Ia mengungkapkan, jika pada Senin (1/7/2024) siang dokter penanggung jawan di ICU RSUD R.A Basoeni Mojokerto sudah menjelaskan kepada keluarga Edi Subagio apabila pasien sudah mati batang otaknya.

Dan kemungkinan pihak keluarga menyimpulkan yang salah sehingga ada timbul berita bila pasien meninggal.

Liang kubur yang disiapkan warga Desa Bandung, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Senin (1/7/2024) malam.
Liang kubur yang disiapkan warga Desa Bandung, Kecamatan Gedeg, Mojokerto, Senin (1/7/2024) malam.

“Penanggung jawab yang ada di ICU bahwa pasien ini sudah mati batang otaknya. Mungkin dari pihak keluarga ada kesimpulan yang salah sehingga ada timbul berita bahwa pasien meninggal dunia,” kata Suryaningsih, Selasa (2/7/2024).

Suryaningsih juga mengatakan, disaat memberikan informasi kepada pihak keluarga, apabila pasien mati batang otak pasien masih hidup.

“Dari awal memang pasien masih hidup hingga saat ini, namun cuma pasien sekarang mengalami mati batang otak. Mati batang otak memang tidak sadarkan diri, dan membutuhkan alat bantu ventilator. Dan saya perjelas pihak rumah sakit tidak mengeluarkan informasi bila pasien meninggal dunia,” tuturnya menjelaskan.

Kepala Desa Bandung, Komari Arifin mengatakan, saat itu pada pukul 18.00 WIB, setelah mendapatkan informasi apabila Edi Subagio meninggal dunia dirinya mendatangi rumahnya, dan ternyata masyarakat sudah berkumpul menyiapkan kerenda mayat di depan rumah Edi.

“Sesampainya saya di rumah Pak Edi, warga sudah menyiapkan keranda mayat dan mengatakan ke saya apabila pak Edi langsung di makamkan. Sehingga peralatan pemakaman, penggalian kuburan sudah kita laksanakan,” ungkapnya.

Sesudah mendapatkan informasi dari pihak rumah sakit, Komari langsung mendatangi rumah sakit untuk melihat dan memastikan kondisi Edi Subagio. Ternyata begitu Komari melihat tubuh Edi Subagio masih bernafas dan masih menggunakan alat bantu medis di tubuhnya.

Dan Akhirnya Komari mengonfirmasikan kepada warganya yang bertakziah dan menunggu kedatangan Edi Subagio untuk pulang ke rumah masing-masing.

Karena Edi Subagio tidak meninggal dunia. Dan menyuruh penggali kubur untuk menutup kuburan (makam) dan menghapus tulisan yang ada di batu nisan serta mengembalikan kerenda mayat di makam.

Persiapan pemakaman pria yang hidup kembali di desa Bandung Kecamatan Gedeg Mojokerto.
Persiapan pemakaman pria yang hidup kembali di desa Bandung Kecamatan Gedeg Mojokerto, Senin (1/7/2024) malam.

“Kamu ini bukan orang medis tidak ada wewenangnya menyatakan bahwa ini seperti ini, tidak bisa seperti itu, biarkan disini sampai benar-benar sembuh, saya bilang seperti itu ke keluarganya. Jadi yang memberikan berita apabila pak Edi meninggal dunia itu dari pihak keluarga, bukan dari pihak rumah sakit. Intinya itu salah presepsi pada saat itu,” tutur Komari.

Informasi terbaru dari Kepala Desa Bandung,Komari Arifin mengatakan jika Edi Subagio dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (2/7/2024) sekira pukul 15.00 WIB dan selanjutnya jenazah dibawa ke rumah duka pada pukul 16.00 WIB untuk dimakamkan. (rik)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini