IM.com – Di tangan pelajar SMA Negeri 3 Kota Mojokerto, limbah kulit buah maja dimanfaatkan menjadi kerajinan bernilai ekonomis berupa tas.
Ide membuat tas berbahan limbah kulit buah maja ini diungkapkan salah satu murid SMAN 3 Kota Mojokerto, Dinda Zeretha Maudina karena melihat banyaknya buah khas Mojokerto yang terbuang sia-sia.
“Daripada terbuang sia-sia buah maja tersebut, saya buat tas dari kulit buah maja, dikarenakan kulitnya memiliki potensi yang kuat dan tahan lama,” kata gadis berusia 17 tahun ini, Sabtu (20/7/2024).
Proses Pembuatan Tas Buah Maja
Dijelaskan Dinda, untuk proses pembuatan tas berbahan buah maja membutuhkan waktu kurang lebih tiga hari.
Mulai desain, kemudian memproses buah maja dengan cara mengeluarkan isinya. Setelah dikeluarkan bagian isi kemudian dijemur di bawah terik sinar matahari. Hingga menjadi keras dan berubah warna menjadi kecoklatan.
Kemudian proses pembuatan tas dengan memberikan warna agar lebih tajam. Untuk bagian pegangan tali, menggunakan batang bambu berukuran sedang sepanjang 10 sentimeter.
Lalu dilapisi dengan rotan, sehingga semua bagian bambu tertutup. Proses selanjutnya, tempurung buah maja dilubangi menggunakan bor sesuai pola, kemudian dianyam menggunakan rotan sebagai ornamennya.
Dan di tengah tempurung terdapat lambang surya majapahit sebagai simbol dari unsur sejarah yang ada di dalam tas ini.
“Desain dan penampilan tas yang dominan berwarna coklat akan memberikan kesan klasik, sehingga lebih digemari oleh konsumen lanjut usia. Tak hanya itu, tas ini juga cocok digunakan oleh kalangan muda-mudi dan dipadukan dengan berbagai macam busana,” ungkap Dinda.
Buka Peluang Usaha untuk Anak Muda
Tidak hanya membuat kerajinan yang bernilai ekonomis dari buah maja, Dinda juga mempunyai tujuan kedepannya, melalui karyanya agar bisa membuka dampak positif dan peluang usaha baru untuk masyarakat dan remaja-remaja sekarang di Kota Mojokerto.
“Ya bertujuan untuk membuka peluang usaha bagi masyarakat, dan juga remaja-remaja. Dikarenakan remaja-remaja sekarang itu kan lebih banyak menghabiskan waktu bermain hanphone saja, jadi kita bisa memberi inisiatif kepada mereka biar lebih berkembang,” harap Dinda.
Kedepan, ia berharap agar tas berbahan buah maja hasil kerajinan pelajar SMAN 3 Kota Mojokerto bisa menjadi produk unggulan. (rik)