Souvenir: Produsen sepatu di Kota Mojokerto memberikan souvenir pada Selliane Halua Ishak (hijab hitam) yang mewakili Menteri Ekonomi Kreatif pada seminar Skill Up Lab di hotel Aston Mojokerto (20/10/2025).

‎IM.com – Kota Mojokerto terus menguatkan posisinya sebagai salah satu pusat ekonomi kreatif di Jawa Timur. Melalui kegiatan Skill Up Lab: Advertising for Creativity Indonesia, yang digelar di Aston Mojokerto Hotel & Conference Center, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Senin (20/10/2025), pemerintah kota berupaya memperkuat kemampuan pelaku kreatif agar mampu bersaing di tingkat nasional.

‎Acara yang diinisiasi oleh Kementerian Ekonomi Kreatif Republik Indonesia ini dihadiri oleh berbagai pelaku industri kreatif, desainer muda, dan pelaku UMKM lokal.

‎Wali Kota Mojokerto diwakili oleh Ani Wijaya, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Mojokerto, yang menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah pusat terhadap pengembangan ekonomi kreatif daerah.

‎“Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing pelaku kreatif Mojokerto. Kami berharap, lewat program seperti Skill Up Lab, pelaku industri lokal dapat naik kelas dan memperluas jangkauan pasar,” ujar Ani Wijaya.

‎Kreativitas Tulang Punggung Daerah

‎Ani menjelaskan, struktur PDRB Kota Mojokerto saat ini didominasi oleh sektor perdagangan (30,6%), diikuti oleh jasa (18,3%), informasi dan komunikasi (13,1%), serta industri pengolahan (9,3%). Karena minim sumber daya alam, Mojokerto menempatkan ekonomi kreatif sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah.

‎Dengan semangat Spirit of Majapahit, pemerintah kota memperkuat identitas budaya lokal. “Sebanyak 90 persen aset dan bangunan pemerintah kini bercorak kemajapahitan sebagai simbol kebanggaan daerah,” ujar Ani.

‎Kolaborasi antara Pemkot Mojokerto dan Kemenparekraf telah menghasilkan banyak pencapaian. Pada 2023, hasil inkubasi kriya dan fesyen melahirkan 30 motif batik baru dan 12 karya fashion unggulan yang tampil di Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 di ICE BSD.

‎Pada tahun yang sama, Festival Mojobatik sukses menarik perhatian nasional dengan kehadiran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dan Gubernur Jawa Timur. Festival ini mengangkat batik warna alam kontemporer khas Mojokerto dan diusulkan masuk Kharisma Event Nusantara (KEN).

‎Momentum berlanjut pada 2024 dengan showcase enam subsektor ekonomi kreatif, yakni desain arsitektur, interior, komunikasi visual, fesyen, kriya, dan desain produk. Yang memecahkan Rekor MURI mewarnai batik terpanjang sepanjang 5.053 meter dengan melibatkan 10.395 peserta.

Para pejabat, narasumber dan undangan foto bersama pada acara Skill Up Lab di hotel Aston Mojokerto, Senin 20 Oktober 2025.

‎Transformasi Digital

‎Dari total 27.937 UMKM, sebagian besar pelaku ekonomi kreatif Mojokerto bergerak di bidang kuliner, kriya, dan fesyen, sedangkan subsektor film, animasi, dan gim masih tergolong minim. Untuk itu, Pemkot Mojokerto bekerja sama dengan Mocca Studio Malang menyelenggarakan pelatihan animasi guna mendorong lahirnya kreator muda.

‎Sineas asal Mojokerto juga pernah menorehkan prestasi internasional melalui film Cinema Without Magic, yang meraih penghargaan Best Short Film dan Best Silent Film pada World Film Carnival Singapore 2021.

‎Selain itu, Pemkot Mojokerto secara intensif melatih ratusan pelaku usaha dan konten kreator dalam bidang digital marketing, agar mampu memanfaatkan media sosial untuk promosi dan penjualan produk lokal.

‎Menutup sambutan, Ani Wijaya menegaskan pentingnya sinergi lintas sektor dalam memperkuat ekosistem kreatif daerah. “Kami mengapresiasi dukungan Kementerian Ekonomi Kreatif dan menanti kerja sama produktif lainnya agar Mojokerto terus berkembang sebagai kota kreatif berdaya saing,” ujarnya.

‎Acara tersebut juga dihadiri Denny Novianto, anggota DPRD Kota Mojokerto sekaligus Ketua Bapemperda, yang menyatakan dukungan legislatif terhadap regulasi yang berpihak pada pelaku kreatif.

‎Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, Skill Up Lab: Advertising for Creativity Indonesia menjadi bukti nyata bahwa Mojokerto bukan hanya kota sejarah, tetapi juga pusat lahirnya kreativitas masa depan Indonesia. (adv-kom/kim)

42

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini