Dalam suasana akrab dan penuh kekeluargaan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Mojokerto menggelar agenda Ngopi Bareng bersama sejumlah Serikat Pekerja dan Serikat Buruh

IM.com – Dalam suasana akrab dan penuh kekeluargaan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Mojokerto menggelar agenda Ngopi Bareng bersama sejumlah Serikat Pekerja dan Serikat Buruh di Hotel Vanda Gardenia, Desa Ketapanrame, Kecamatan Trawas, Kamis (13/11/2025).

‎Pertemuan ini bukan sekadar bincang santai, tetapi menjadi ruang strategis membangun komunikasi dan sinergi antara pemerintah daerah dan kelompok pekerja di Bumi Majapahit.

‎Acara dibuka oleh Drs. Roul Amrulloh, Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Bakesbangpol Mojokerto. Dalam sambutannya, ia mengajak seluruh peserta untuk mendoakan alm. Marsinah, ikon perjuangan buruh asal Mojokerto yang baru saja ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

‎“Kita bersyukur bisa bertemu di ruang dialog yang hangat, bukan di bawah mobil komando. Forum ini untuk menjalin silaturahmi dan mempererat kebersamaan antara Pemkab dan serikat pekerja,” ujar Roul.

‎Ia juga menyampaikan pesan dari Kepala Bakesbangpol yang berhalangan hadir karena agenda mendadak ke Jakarta. Roul menegaskan, Bakesbangpol berkomitmen menjaga komunikasi terbuka dengan serikat pekerja agar isu-isu ketenagakerjaan dapat dikelola secara konstruktif.

‎Dalam sesi diskusi, sejumlah tokoh serikat pekerja menyampaikan aspirasi dan gagasan. Eka Hernawati, S.H., M.H, Ketua KC SPAI FSPMI Mojokerto, menegaskan pentingnya pelibatan serikat pekerja dalam proses perubahan Perda Ketenagakerjaan dan pembahasan kenaikan UMK.

‎“Kami ingin dilibatkan secara aktif dalam setiap revisi kebijakan daerah yang menyangkut nasib pekerja. Itu wujud kemitraan yang sehat antara pemerintah dan buruh,” ujar Eka.

‎Sementara itu, Iswantoro, S.H, Ketua PC FSP LEM SPSI Mojokerto, mengapresiasi langkah Bakesbangpol membuka forum terbuka semacam ini. Ia berharap pemerintah daerah lebih proaktif dalam menangani kasus ketenagakerjaan, terutama PHK massal di beberapa perusahaan.

‎Masukan senada juga datang dari Hadi Pranoto (FSP KAHUT SPSI) dan Mujib Abdul Rohman, S.T (FSP RTMM SPSI), yang menekankan pentingnya pendirian Sekretariat Bersama (Sekber) bagi serikat pekerja di Mojokerto.

‎Mereka meyakini, Sekber akan memperkuat koordinasi antarserikat sekaligus mengurangi potensi konflik horizontal.

‎Dari unsur keamanan, Iman Kartiko dari BIN Korda Mojokerto menegaskan bahwa penyampaian aspirasi buruh dilindungi undang-undang, asalkan tetap dalam koridor hukum.

‎Ia juga memberikan apresiasi atas penghargaan nasional yang diberikan kepada Marsinah, simbol perjuangan kaum pekerja Mojokerto.

‎Pertemuan diakhiri dengan kesimpulan penting: forum semacam ini perlu dijadwalkan secara rutin, bahkan idealnya langsung bersama Bupati.

‎Selain itu, pembahasan Raperda Ketenagakerjaan yang digagas Komisi IV DPRD perlu ditindaklanjuti dengan melibatkan serikat pekerja sebagai mitra strategis.

‎Momentum Ngopi Bareng ini bukan hanya menjadi ajang bertukar pikiran, melainkan juga simbol kebangkitan dialog sosial yang beradab—tempat pemerintah dan pekerja berdiri sejajar dalam semangat keadilan dan kesejahteraan bersama. (kim)

45

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini