IM.com – Koni Kabupaten Mojokerto harus kerja keras lagi di tahun 2018 untuk meningkatkan rangking prestasi yang makin merosot dibanding Koni daerah lain di Jawa Timur. Apalagi Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov) direncanakan diselenggarakan tahun 2019 di Kabupaten Gresik.
Dalam rapat anggota Koni Kabupaten Mojokerto tahun 2017, persiapan menjelang Porprov 2019 menjadi bahasan utama, selain meningkatkan prestasi masing-masing cabang olahraga dan sarana prasarana olahraga yang dinilai masih belum memadai.
Ketua Umum Koni Kabupaten Mojokerto, Firman Efendi, menjelaskan persiapan untuk mengikuti Porporv 2019 sudah mulai dilakukan. “ Kami sudah mengevaluasi sekaligus mempersiapkan cabang olahraga yang pernah mengukir prestasi di Porprov 2015 harus bisa ikut di Porprov 2019 yang rencananya diselenggarakan di Gresik,” jelasnya disela-sela rehat rapat yang digelar di hotel kawasan Trowulan, Minggu (17/12-2017).
Pada Porprov 2015, lanjut Firman, atlet Koni Kabupaten Mojokerto mampu menorehkan prestasi gemilang meraih medali emas. Yakni Sepak Takraw, Judo dan Wushu, termasuk Taekwondo. Selain atlet tersebut, para atlet berprestasi pada kejuaraan di tahun 2017 juga menjadi perhatian untuk disiapkan pada even Proprov 2019.
Termasuk atlet yang telah meraih prestasi dalam kejurnas diantaranya atlet lari 400 meter dan lempar lembing, keduanya berhasil meraih medali emas. “ Kita akan melakukan seleksi di masing-masing cabang olahraga,” tandasnya.
Firman juga menegaskan, sebenarnya banyak atlet bertalenta bagus yang dimiliki Koni Kabupaten Mojokerto. Salah satunya dari cabang olahraga atletik akan mengikuti pada Asian Games 2018. Namun pihaknya mengakui belum bisa maksimal melakukan pembinaan dan pengkaderan lantaran keterbatasan fasilitas dan anggaran.
Soal alokasi anggaran, kata Firman dibanding Koni daerah lain di Jawa Timur tergolong minim dana yang dikucurkan pemerintah daerah kepada Koni Kabupaten Mojokerto. Termasuk fasilitas untuk atlet juga sangat minim.
Para atlet mengaku kesulitan mencari fasilitas memadai. Jika pun ada fasilitas yang memadai, para atlet harus mengeluarkan biaya sendiri untuk latihan. Salah satunya atlet renang membutuhkan tempat kolam renang yang bisa gratis untuk latihan.
Kondisi itu menjadi problem serius Koni Kabupaten Mojokerto yang harus mengejar dan meningkatkan prestasi atlet masing-masing cabang olahraga. Kendati demikian Firman Efendi bersama pengurus Koni, terus berjuang memompa semangat para atlet untuk menunjukkan prestasi terbaik demi Mojokerto.
Sementara rapat tahunan anggota Koni Kabupaten Mojokerto yang dihadiri masing-masing cabang olahraga itu, dipimpin Ketua Harian, Didik Chusnul Yakin hanya berlangsung sehari.(uyo)