IM.com – Pencapaian hasil panen tanaman padi dipengaruhi beberapa faktor diantaranya pengolahan lahan, pemilihan benih dan persemaian, sistem tanam, pemupukan dan perawatan, jaringan irigasi dan kondisi cuaca. Untuk memaksimalkan capaian hasil panen tersebut, semua fase tersebut harus dilakukan secara tepat dan benar.
Untuk mendukung dan mensukseskan swasembada pangan, para Babinsa di wilayah Koramil 0815/07 Jetis Kodim 0815 Mojokerto melaksanakan upaya khusus ketahanan pangan berupa pendampingan dan membantu petani dalam penyemprotan dan pemupukan tanaman padi.
Seperti dilakukan Satimin, anggota Poktan Tani Subur, Dusun Kepuh Sawo, Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Selasa (24/04/2018). Di lahan seluas 0,5 hektar yang ditanami jenis padi varietas Ciherang, kegiatan penyemprotan dengan menggunakan satu unit handsparyer dan mendapat pendampingan Babinsa setempat Serda Muhammad Sofa.
Secara bersamaan, di areal persawahan seluas satu hektar yang ditanami jenis padi varietas Ciherang milik Sutiyar, Poktan Perdamaian, Dusun Bulu Desa Sawo, juga berlangsung kegiatan pemupukan tanaman padi yang mendapat pendampingan dari Babinsa setempat Serda Edi Purwono.
Di sela-sela kegiatan, Babinsa Serda Muhammad Shofa mengatakan, untuk memaksimalkan capaian produksi gabah saat panen nanti, diperlukan perawatan tanaman yang tepat dan benar, terlebih saat tanaman padi diserang hama atau penyakit, penyemprotan harus dilakukan dengan tepat, baik jenis obat, dosis maupun waktunya.
Waktu yang tepat melakukan penyemprotan tanaman padi yaitu pagi hari pukul 09.00 atau sore hari pukul 15.30 karena di waktu tersebut, mulut daun mulai terbuka sehingga cairan pestisida/herbisida akan lebih mudah diserap tanaman padi, terangya.
Demikian pula dengan pemupukan, harus dilakukan saat tanaman berusia tujuh hari, penyebaran pupuk urea dilakukan penyebaran pupuk sesuai kebutuhan. Pemupukan berikutnya dilakukan saat tanaman padi berumur dua puluh hari dan usia tiga puluh hari.(dim/uyo)