IM.com – Pelaksanaan pilkades serentak 2016 di Kabupaten Mojokerto yang digelar hari ini, Rabu 21 September dipastikan berlangsung aman. Ada 103 calon kades (cakades) dari 36 desa yang tersebar di 15 kecamatan akan dipilih menjadi pemimpin desa. Apel gelar pasukan pengamanan pelaksanaan pilkades serentak 2016 berlangsung Selasa (20/9), sore.
Apel tersebut digelar di lapangan Stadion Gajah Mada Mojosari dipimpin langsung Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa (MKP). Sementara itu, personel aparat yang diterjunkan untuk pengamanan pilkades wilayah hukum Kabupaten Mojokerto 2016 terdiri dari, 75 personel dari Polres Lamongan, Sidoarjo 80 personel, Jombang 95 personel, Gresik 37 personel, Kabupaten dan Kota Pasuruan masing-masing 50 personel, Sat Brimob Polda Jawa Timur 100 personel dan dari wilayah Kabupaten Mojokerto sebanyak 408 personel.
“Ada 7 desa berada pada wilayah hukum Polres Mojokerto Kota, dan 32 desa pada wilayah hukum Polres Mojokerto. Dari 39 desa, sebanyak 36 melakukan pemungutan suara pada Rabu (21/9), atau hari ini dan 3 desa sisanya pada tanggal 29 September mendatang . Desa Puri Kecamatan Puri akan menyusul di tanggal 10 Oktober mendatang,” jelas Bupati MKP.
Sementara itu, Kepala Bagian Pemerintahan Setdakab Mojokerto Rachmat Suharyono mengatakan, tahapan pilkades yang rawan yakni pasca pemungutan dan penghitungan suara. “Setelah penghitungan suara diberikan waktu tiga hari, bagi calon yang tidak menerima hasil penghitungan suara,” ungkapnya
Masih kata Rachmat, hal tersebut sesuai dengan UU nomor 9 tahun 2014 tentang Desa. Menurutnya, di tahapan ini yang menjadi rawan karena akan ada calon yang bisa saja tidak menerima hasil pemungutan suara. Yang rawan melakukan protes hasil penghitungan suara yakni jumlah pemilih serta calon banyak serta sejarah sengketa pilkades sebelumnya.
“Ada sejumlah desa yang masuk dalam kreteria tersebut yakni jumlah pemilih banyak, calon banyak dan sejarah sengketa pilkades sebelumnya seperti di Desa Teman Kecamatan Trowulan. Di tahapan ini mereka bisa saja melakukan protes terkait hasil penghitungan suara tapi selain protes itu,” katanya.
Rachmat menjelaskan, desa yang banyaknya jumlah pemilih seperti Desa Ganggu sebanyak 7.102 pemilih dan Desa Jetis Kecamatan Jetis sebanyak 4.341 pemilih, Desa Banjarmasin Kecamatan Puri sebanyak 6.781 pemilih serta Desa Kunjorowesi Kecamatan Ngoro sebanyak 4.782 pemilih. Sedangkan, sejarah permasalahan di pilkades 2014 ada di Desa Temon Kecamatan Trowulan.
Sementara, jumlah calon banyak yakni di Desa Gunungan Kecamatan Dawarblandong yakni lima calon Desa Ngabar Kecamatan Jetis Sidoharjo Kecamatan Gedeg, Desa Kejagan dan Sentonorejo Kecamatan Trowulan serta Desa Banjaragung Kecamatan Puri masing masing ada empat calon. (uyo)