IM.com – Minat baca warga Kota Mojokerto masih sangat rendah. Terbukti, dari total jumlah penduduk sebesar 141.313 jiwa, angka minat baca warga kota ‘onde-onde’ ini hanya mencapai 27 persen saja.
Ini diungkapkan Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus, saat membuka acara Pekan Budaya Baca, di Sun Rise Mall, Kota Mojokerto, Selasa (2/11). “Kalau tingkat nasional 1/1000 yang punya budaya baca, artinya dari 1000 orang warga hanya 1 orang yang memiliki budaya baca. Tapi Kota Mojokerto sudah 27 persen yang memiliki budaya baca,” terangnya.
Walikota menyebut, prosentase sebesar 27 persen itu diukur dari jumlah banyaknya warga yang memiliki perpustakaan keluarga dan juga yang sudah berlangganan koran. “Selain itu kita juga bisa mengukur dari angka kunjungan di perpustakaan umum, perpustakaan sekolah dan perpustakaan keliling yang sedang kita gencarkan,” ungkapnya.
Petinggi Pemkot ini menambahkan, angka minat baca sebesar 27 persen tahun 2016 ini sudah mendekati target yang ditetapkan sebesar 30 persen. “Kita berharap dengan adanya upaya tingkatjan budaya baca ini akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di Kota Mojokerto ini,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Mojokerto, Rudi Ismail mengelak jika angka minat baca di Kota Mojokerto masih rendah. Menurutnya, minat baca warga kota sangat tinggi jika dibandingkan dengan Kabupaten Mojokerto dan kota-kota lain di Jawa Timur.
“Kalau 27 persen saya kira kok lebih, bahkan angkanya bisa tembus 60 persen. Ini berdasarkan hasil statistik kunjungan warga ke perpustakaan umum Kota Mojokerto. Rata-rata perhari yang datang sekitar 150 hingga 200 orang,” sebutnya.
Mantan Lurah ini juga menuturkan jika koleksi buku di perpustakaan Kota Mojokerto sangat tinggi jika dibandingkan kota atau kabupaten lainnya. “Kalau koleksi kita pastikan tak kalah dengan kota atau kanupaten lainnya. Karena kita selalu tanggap merespon setiap permintaan buku dari pengunjung,” ujarnya. (san/uyo)