Dispendukcapil terus berupaya agar ribuan warga Kabupaten Mojokerto melakukan perekaman e-KTP untuk menghindari pemblokiran data kependudukan mereka.

IM.com – Sebanyak 46.224 penduduk Kabupaten Mojokerto belum mempunyai kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) hingga penghujung tahun 2016. Penyebabnya adalah blanko habis dan perekaman data kependudukan belum tuntas.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi mengatakan, dari 834.773 wajib KTP di Kabupaten Mojokerto, sampai saat ini yang sudah melakukan perekaman data biometrik e-KTP sudah 818.549 jiwa. Sementara 16.224 jiwa sisanya ditargetkan rampung tahun 2017.

“Yang menjadi kendala sehingga belum tuntas sampai akhir tahun ini diantaranya orangnya saat kami melakukan perekaman tidak ada, ada yang luar kota, kerja di luar negeri,” kata Bambang.

Bambang menjelaskan, sejak pertengahan Juli hingga akhir September 2016 pihaknya melakukan jemput bola dengan menerjunkan 6 tim ke 304 desa di Kabupaten Mojokerto. Tim yang khusus turun ke desa-desa itu ternyata belum mampu merampungkan perekaman e-KTP seluruh wajib KTP sehingga masih tersisa 16.224 jiwa.

Namun, upaya itu setidaknya telah memvalidasi sekitar 20.000 data penduduk ganda dan telah meninggal dunia. “Kami melakukan pembersihan terhadap 20 ribu data penduduk sehingga tinggal 16.224 yang belum kami rekam. Kesalahan data karena faktor sudah meninggal dan data ganda,” terangnya.

Dari 818.549 penduduk lanjut Bambang, yang sudah terekam dalam basis data kependudukan, 30.000 diantaranya belum mendapatkan e-KTP. “Karena blanko habis. Itu kewenangan pusat, sampai saat ini belum dapat kiriman blanko. Kami menunggu kabar dari kementerian. Sementara ini lelang pengadaan blanko di pusat gagal,” ujarnya.

Dengan begitu, sampai saat ini terdapat 46.224 orang wajib KTP di Kabupaten Mojokerto yang belum mempunyai e-KTP. Untuk kendala habisnya blanko, tentu saja tak ada solusi lain selain menunggu kiriman dari Kementerian Dalam Negeri. Hanya saja untuk perekaman, Bambang menargetkan tuntas di tahun 2017.

“Kalau selesai tahun ini tak mungkin, sehari kami hanya bisa melayani 50-100 orang. Tahun depan kami akan kembali menerjunkan tim keliling ke desa-desa untuk pencetakan dan perekaman,” tandasnya. (bud/uyo)

24

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini