Petugas kesehatan Puskesmas Dawarblandong memberi pelayanan optimal korban banjir yang mulai terserang penyakit

IM.com – Banjir yang melanda di Desa Banyulegi dan Pulorejo, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto masih belum surut. Akibatnya warga mulai terserang penyakit kulit, demam, dan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Para korban mendapatkan perawatan di posko kesehatan yang tak jauh dari lokasi banjir.

Puluhan korban banjir berbondong-bondong mendatangi posko kesehatan di Dusun Balong, Desa Banyulegi tak jauh dari lokasi banjir. Petugas medis melakukan pemeriksaan tensi darah dan berbagai keluhan korban. Seperti gatal-gatal pada kaki, flu, batuk, dan demam. Petugas memberikan salep kulit, antibiotik, dan obat-obatan untuk meredakan keluhan warga.

Kepala UPT Puskesmas Dawarblandong, Ninik Muniati mengatakan, sampai saat ini terdapat 53 orang korban banjir di Desa Banyulegi dan Pulorejo yang mendatangi pokso kesehatan di Dusun Balong. Menurut dia, sebagian besar korban mengeluh gatal-gatal, demam, flu, dan batuk. Berbagai keluhan itu akibat kontak langsung dengan air banjir yang kotor.

“Sebagian besar para lansia yang usianya di atas 50 tahun. Mayoritas penyakit kulit seperti gatal-gatal, selain itu ada ISPA seperti batuk pilek,” kata Ninik kepada wartawan di lokasi, Kamis (2/2/2017).

Ninik menjelaskan, pihaknya menerjunkan 12 orang bidan dan perawat desa untuk melayani para korban banjir. Selain memberi pengobatan kepada para korban, pihaknya juga membagikan vitamin kepada ratusan korban banjir untuk menjaga kekebalan tubuh mereka.

“Posko kesehatan ini kami buka sampai H+2 banjir, kami juga mendatangi warga korban banjir yang mengungsi di rumah kerabat untuk kami periksa kondisi kesehatannya,” terangnya.

Banjir di Desa Banyulegi merendam 78 rumah penduduk di Dusun Balong dan 35 rumah di Dusun Ngarus. Sementara di Dusun Klanting, Desa Pulorejo, banjir merendam 25 rumah penduduk.

Banjir yang terjadi sejak pukul 04.00 WIB, sempat mencapai ketinggian 90-120 cm di pemukiman penduduk. Kondisi itu memaksa 200 warga mengungsi ke rumah kerabat masing-masing. Saat ini banjir mulai surut, ketingian air antara 50-90 cm.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, Mohammad Zaini mengatakan, banjir di dua desa ini akibat meluapnya Sungai Lamong. Anak Bengawan Solo itu tak mampu menampung air kiriman dari Solo (Jawa Tengah) dan Bojonegoro. Pasalnya, Sungai Lamong mengalami pendangkalan dan penyempitan akibat endapan lumpur. (bud/uyo)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini